Oleh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil.
49. BINATANG BUAS DAN BENDA MATI BERBICARA DENGAN MANUSIA.
Dan di antara tanda-tanda Kiamat adalah binatang buas berbicara dengan manusia. Benda-benda mati berbicara dengan manusia, dan mengabarkan apa yang terjadi ketika dia tidak ada. Juga berbicaranya sebagai anggota badan, seperti paha yang mengabarkan seorang laki-laki terhadap apa yang dilakukan oleh isterinya ketika tidak bersamanya.
Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata:
“Seekor serigala mendatangi seorang pengembala domba, lalu (serigala itu) mengambil seekor domba darinya. Kemudian pengembala itu me-rebutnya secara paksa darinya.” (Abu Hurairah) berkata, “Serigala itu naik ke tempat yang tinggi, dia duduk dan menggerak-gerakan ekornya. Dia berkata, ‘Engkau sengaja mengambil rizki secara paksa padahal Allah Azza wa Jalla telah memberikannya kepadaku.’ Orang tersebut berkata, ‘Demi Allah! Aku tidak pernah melihat (pemandangan) seperti hari ini; seekor serigala dapat berbicara!’ Serigala itu berkata, ‘Yang lebih aneh lagi adalah seorang laki-laki yang berada di kebun-kebun kurma di antara dua perkampungan akan mengabarkan kepada kalian segala hal yang telah terjadi dan yang akan terjadi setelah kalian.’ -Orang tersebut adalah seorang Yahudi-. Kemudian laki-laki itu datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mengabarkan kepadanya, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membenarkannya, beliau bersabda, “Sesungguhnya ia adalah salah satu tanda dari tanda-tanda Kiamat. Hampir saja seseorang keluar, lalu dia tidak kembali sehingga kedua sandalnya dan cambuknya berbicara kepadanya tentang sesuatu yang dilakukan oleh isterinya di saat ketidakhadirannya.” [HR. Ahmad] [1].
Dan dalam riwayat beliau (Imam Ahmad) dari Abu Sa’id al-Khudri, kemudian beliau menyebutkan kisah tersebut sehingga dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Benar, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan tiba hari Kiamat sehingga manusia dan binatang-binatang buas berbicara, ujung cambuk berbicara dengan pemiliknya, demikian pula tali sandal-nya, dan pahanya memberitakan kepadanya apa yang dilakukan oleh isterinya saat ketidakhadirannya.” [2].
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir].
49. BINATANG BUAS DAN BENDA MATI BERBICARA DENGAN MANUSIA.
Dan di antara tanda-tanda Kiamat adalah binatang buas berbicara dengan manusia. Benda-benda mati berbicara dengan manusia, dan mengabarkan apa yang terjadi ketika dia tidak ada. Juga berbicaranya sebagai anggota badan, seperti paha yang mengabarkan seorang laki-laki terhadap apa yang dilakukan oleh isterinya ketika tidak bersamanya.
Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata:
جَاءَ ذِئْبٌ إِلَى رَاعِي غَنَمٍ، فَأَخَذَ مِنْهَا شَاةً، فَطَلَبَهُ الرَّاعِي حَتَّى انْتَزَعَهَا مِنْهُ. قَالَ: فَصَعِدَ الذِّئْبُ عَلَى تَلٍّ، فَأَقْعَى وَاسْتَذْفَرَ. فَقَالَ: عَمَدْتَ إِلَى رِزْقٍ رَزَقَنِيهِ اللهُ عَزَوَجَلَ انْتَزَعْتَهُ مِنِّـي. فَقَالَ الرَّجُلُ: تَاللهِ إِنْ رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ ذِئْبًا يَتَكَلَّمُ! قَالَ الذِّئْبُ: أَعْجَبُ مِنْ هَذَا رَجُلٌ فِي النَّخَلاَتِ بَيْنَ الْحَرَّتَيْنِ يُخْبِرُكُمْ بِمَا مَضَـى وَبِمَا هُوَ كَائِنٌ بَعْدَكُمْ -وَكَانَ الرَّجُلُ يَهُودِيًّا- فَجَاءَ الرَّجُلُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَخْبَرَهُ، فَصَدَّقَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّهَا أَمَارَةٌ مِنْ أَمَارَاتٍ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ، قَدْ أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ فَلاَ يَرْجِعَ حَتَّـى تُحَدِّثَهُ نَعْلاَهُ وَسَوْطُهُ مَا
أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ.
Dan dalam riwayat beliau (Imam Ahmad) dari Abu Sa’id al-Khudri, kemudian beliau menyebutkan kisah tersebut sehingga dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
صَدَقَ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُكَلِّمَ السِّبَاعُ اْلإِنْسَ وَحَتَّـى تُكَلِّمَ الرَّجُلَ عَذَبَةُ سَـوْطِهِ وَشِرَاكُ نَعْلِهِ وَتُخْبِرَهُ فَخِذُهُ بِمَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدُهُ.
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir].
_______
Footnote
[1]. Musnad Ahmad (XV/202-203, no. 8049) tahqiq dan syarh Ahmad Syakir, beliau berkata, “Sanadnya shahih.”
[2]. Musnad Ahmad (III/83-84, Muntakhab Kanzul ‘Ummal).
http://almanhaj.or.id/content/758/slash/0/46-49-tanah-arab-kembali-hijau-banyak-hujan-sedikit-tumbuh-tumbuhan-binatang-buas-berbicara/
Footnote
[1]. Musnad Ahmad (XV/202-203, no. 8049) tahqiq dan syarh Ahmad Syakir, beliau berkata, “Sanadnya shahih.”
[2]. Musnad Ahmad (III/83-84, Muntakhab Kanzul ‘Ummal).
http://almanhaj.or.id/content/758/slash/0/46-49-tanah-arab-kembali-hijau-banyak-hujan-sedikit-tumbuh-tumbuhan-binatang-buas-berbicara/
0 komentar:
Posting Komentar