Adakah Kata TAUHID Dalam al-Quran dan as-Sunnah ?

Secara sekilas, mungkin saja orang -yang tidak jeli- akan mengatakan bahwa istilah tauhid tidak ada dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Baru saja kami mendengar rekaman ceramah seseorang yang mengatakan bahwa ‘tidak ada kata tauhid dalam al-Qur’an dan as-Sunnah’.

Sungguh memprihatinkan tatkala pernyataan semacam ini muncul dari seorang tokoh ‘gerakan’ yang ingin mengembalikan umat ini kepada kemurnian ajaran agama mereka.

Tanpa berpanjang lebar, berikut ini akan kami nukilkan sebuah hadits yang dengan izin Allah akan meluruskan kesalahpahaman tersebut.

Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam Kitabnya Shahih Bukhari:

و حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَيْفِيٍّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا مَعْبَدٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُولُ
سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ
لَمَّا بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ إِلَى نَحْوِ أَهْلِ الْيَمَنِ قَالَ لَهُ إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى فَإِذَا عَرَفُوا ذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي يَوْمِهِمْ وَلَيْلَتِهِمْ فَإِذَا صَلَّوْا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ غَنِيِّهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فَقِيرِهِمْ فَإِذَا أَقَرُّوا بِذَلِكَ فَخُذْ مِنْهُمْ وَتَوَقَّ كَرَائِمَ أَمْوَالِ النَّاسِ

Abdullah bin Abul Aswad menuturkan kepadaku. [dia berkata] al-Fadhl bin al-‘Ala’ menuturkan kepada kami. [dia berkata] Isma’il bin Umayyah menuturkan kepada kami dari Yahya bin Muhammad bin Abdullah bin Shaifi, bahwa dia mendengar Abu Ma’bad seorang budak yang dimerdekakan oleh Ibnu Abbas, dia berkata: Aku mendengar Ibnu Abbas mengatakan; Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim Mu’adz bin Jabal kepada penduduk Yaman, beliau bersabda, “Sesungguhnya kamu akan menghadapi suatu kaum dari kalangan ahli kitab, oleh sebab itu hendaklah yang pertama kali kamu dakwahkan kepada mereka adalah supaya mereka mentauhidkan Allah ta’ala. Lalu apabila mereka memahami hal itu, kabarkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka lima sholat sehari semalam. Apabila mereka telah menunaikan sholat maka kabarkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka zakat pada harta mereka yang diambil dari orang kaya di antara mereka lalu dibagikan kepada orang miskin di antara mereka. Apabila mereka mengakuinya maka ambillah zakat itu dari mereka namun hindarilah [memungut] harta-harta terbaik [yang mereka punyai].” (HR. Bukhari [6824] asy-Syamilah).

Adapun dalam al-Qur’an, ungkapan tauhid sering kita jumpai dengan istilah ibadah.
  • Diantaranya, ayat yang setiap hari kita baca, ‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’ (Hanya kepada-Mu Ya Allah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan).
  • Seperti juga firman Allah (yang artinya), “Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat, seorang rasul yang mengajak; sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. an-Nahl: 36).
  • Demikian juga firman-Nya (yang artinya), “Sembahlah Allah dan jangan persekutukan Dia dengan sesuatu apapun.” (QS. an-Nisaa’: 36). Dan masih banyak ayat lain yang serupa.
Demikian, sekedar meluruskan saja. Apabila ada kata yang tidak berkenan mohon maaf. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ’ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Oleh Ustadz Abu Muslih Ari Wahyudi

sumber : http://www.facebook.com/abumushlih?sk=notes&s=140#!/note.php?note_id=10150099497096123


6 komentar:

Tuama Minahasa mengatakan...

bukan quran kan bro tapi hadist ... quran kan yang diterima oleh Muhamad sebagai Firman alloh swt ...

Suhendro mengatakan...

cuma ungkapan tp Alquran tidak menuliskan *Tauhid*

Akrom Muslim mengatakan...

iya mas, ana pernah di tanya oleh mereka,ana jawab kalo TAUHID itu mempunyai makna sama halnya dengan ISLAM yg mempunyai makna. terus dia bilang,jgn muter2 pertanyaan intinya gak ada kata tauhid di qur'an. saya jawab lagi,saya telah jelaskan apa yg saya ketauhi ttg TAUHID yaitu meng esa kan Allah,menyembah Allah semata, bukan yang lain

Anonim mengatakan...

Berarti benar dong, tdk ada istilah TAUHID (sebagai sebuah kata yg berdiri sendiri, tanpa imbuhan) dlm Alquran. Mungkin penjabarannya dlm bentuk kalimat atau beberapa kata ada.

Klaim yg sama sering ditujukan kepada istilah TRINITAS dlm ajaran Kristen. Tdk ada dalam bentuk kata tapi pengertiannya ada banyak dalam bentuk kalimat atau beberapa kata.

Anonim mengatakan...

Ada bro,surat al ikhlas ayat 1.
"KATAKANLAH Muhammad,Dialah allah yang maha esa"

Tauhid nabi isa/yesus
Mark 12.29
"Wahai israel,Allah kita,dia itu Esa"

Tauhid nabi musa/moses
Deuteronomy 6.4
"Wahai israel,Allah kita,dia itu esa"

Bedanya dari tauhid yesus/nabi isa dan moses/nabi musa dalam perjanjian lama atau baru,karna alquran wahyu yang DITERIMA bukan DITULIS nabi Muhammad,jadi kalimat tauhidnya berbentuk perkataan Allah/ayat,lagipula di Torah/perjanjian lama pun banyak perintah Allah tentang tauhid,terutama book of Isaiah

Contohnya isaiah 45.5
"Aku adalah Ellohim/Allah,diantara ku tiada tuhan selain aku"

Unknown mengatakan...

Hihihi
Tauhid itu istilah ajaran menyembah Tuhan Yang Satu /Yang Maha Esa.
Ulangan 6:4
Dengarlah, hai orang Israel: Allah itu Tuhan kita, TUHAN itu esa!

Markus 12:29
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Allah Tuhan kita, Tuhan itu esa.


Al-Ikhlas (The Sincerity) - سورة الإخلاص

ﭑﭒﭓﭔﭕ
1). Say : He is Allah , the One!
ﭖﭗﭘ
2). Allah , the eternally Besought of all!
ﭙﭚﭛﭜﭝ
3).He neither begets nor is born,
ﭞﭟﭠﭡﭢﭣ
4). And there is none comparable unto Him
Artinya:
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah, segala sesuatu bergantung kepada-Nya
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada apapun yang setara dengan Dia





Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger