Oleh Ustadz Abu Muslih Ari Wahyudi.
Ajaran Islam merupakan ajaran yang sangat sempurna. Ajaran yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada segenap umat manusia. Islam bukan terbatas untuk orang Arab saja.
Oleh sebab itu, ajaran-ajaran Islam bisa diterapkan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, dari bangsa dan suku mana pun juga. Inilah keistimewaan agama Islam yang telah mendapatkan keridhaan dari sisi Allah tabaraka wa ta'ala.
Para pembaca yang dimuliakan Allah ta'ala, salah satu bukti kesempurnaan ajaran Islam ialah pokok ajaran agama ini ditegakkan di atas landasan tauhid dan peribadahan kepada Allah semata, bukan kepada selain-Nya; apa pun bentuk dan kedudukannya.
Dakwah Islam yang agung di sepanjang perjalanan sejarah telah menunjukkan kepada umat manusia, bahwa tauhid merupakan pondasi terkokoh yang akan menopang peradaban hidup umat manusia. Oleh sebab itu, seluruh nabi dan rasul tidak lalai dan tidak bosan untuk menjadikan seruan ini sebagai prioritas dan fokus utama perhatian perjuangan mereka.
Inilah dakwah yang telah diserukan oleh Ibrahim 'alaihis salam kepada ayah dan kaumnya.
Inilah dakwah yang diajarkan oleh Ya'qub 'alaihis salam kepada putra-putranya.
Inilah dakwah yang membuat Nuh 'alaihis salam dicemooh dan ditertawakan oleh para pembesar kaumnya.
Inilah dakwah yang tidak merelakan sebuah patung pun untuk disembah, sebongkah batu untuk dipuja-puja, sebatang pohon untuk diibadahi, seorang wali ataupun kiyai sebagai tempat bergantungnya hati, demikian pula tidak menyisakan secuil pun ibadah kepada nabi ataupun malaikat yang suci!.
Inilah aqidah kita, yang kita ikrarkan setiap hari minimal tujuh belas kali... Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Hanya kepada-Mu ya Allah, kami beribadah. Dan hanya kepada-Mu ya Allah, kami memohon pertolongan. Anda mengharapkan kehidupan Islam masih tetap berlanjut, anda bercita-cita menegakkan hukum Allah di muka bumi? Tiada jalan lain, kecuali dengan menegakkan tauhid di hati umat ini...
Penulis: Alumnus Ma'had al-'Ilmi Yogyakarta
Ajaran Islam merupakan ajaran yang sangat sempurna. Ajaran yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada segenap umat manusia. Islam bukan terbatas untuk orang Arab saja.
Oleh sebab itu, ajaran-ajaran Islam bisa diterapkan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, dari bangsa dan suku mana pun juga. Inilah keistimewaan agama Islam yang telah mendapatkan keridhaan dari sisi Allah tabaraka wa ta'ala.
Para pembaca yang dimuliakan Allah ta'ala, salah satu bukti kesempurnaan ajaran Islam ialah pokok ajaran agama ini ditegakkan di atas landasan tauhid dan peribadahan kepada Allah semata, bukan kepada selain-Nya; apa pun bentuk dan kedudukannya.
Allah ta'ala berfirman (yang artinya),
“Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan agama untuk-Nya dengan menjalankan ajaran yang hanif, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus.”
(QS. al-Bayyinah: 5).
(QS. al-Bayyinah: 5).
- Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “Sungguh, Kami telah mengutus kepada setiap umat, seorang rasul yang mengajak; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. an-Nahl: 36).
- Allah ta'ala juga menceritakan (yang artinya), “Dan tidaklah Kami mengutus sebelum engkau seorang rasul pun melainkan Kami wahyukan kepadanya; bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- selain Aku, maka sembahlah Aku saja.” (QS. al-Anbiya': 25).
- Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah (hai Muhammad): Inilah jalanku, aku mengajak kalian untuk mengabdi kepada Allah di atas landasan bashirah/ilmu, inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan Maha suci Allah, sekali-kali aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108).
- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memperhatikan kepada rupa ataupun harta kalian, akan tetapi Allah memandang kepada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim).
- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, “Sesungguhnya setiap amal pasti disertai dengan niat, dan setiap orang akan memperoleh balasan sesuai dengan niatnya...” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa.” (QS. al-Hujurat: 13).
- Allah ta'ala juga berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (QS. al-An'am: 82).
- Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56).
- Allah ta'ala memerintahkan (yang artinya), “Hai umat manusia, sembahlah Rabb kalian; yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 21).
- Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu berkata, “Jadilah putra-putra akhirat, dan janganlah menjadi putra-putra dunia!”. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya anak Adam memiliki dua lembah emas, niscaya dia masih akan mencari lembah yang ketiga. Dan tidak akan pernah mengenyangkan perut anak Adam kecuali tanah/kuburan. Sementara Allah akan menerima taubat bagi siapa saja yang benar-benar mau bertaubat.” (HR. Bukhari).
- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menasehatkan kepada kita semua bagaimana semestinya menyikapi dunia beserta segenap kesenangan yang ada di dalamnya, “Bersegeralah melakukan amalan-amalan, sebelum datangnya berbagai fitnah/keburukan laksana potongan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seorang masih beriman, namun sore harinya menjadi kafir. Atau di sore hari beriman, namun di pagi harinya menjadi kafir. Dia rela menjual agamanya demi mencicipi kesenangan dunia.” (HR. Muslim).
- Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya dunia ini di sisi Allah mencapai seharga sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberikan minum kepada orang kafir seteguk air sekalipun.” (HR. Tirmidzi, hasan sahih).
Inilah dakwah yang telah diserukan oleh Ibrahim 'alaihis salam kepada ayah dan kaumnya.
Inilah dakwah yang diajarkan oleh Ya'qub 'alaihis salam kepada putra-putranya.
Inilah dakwah yang membuat Nuh 'alaihis salam dicemooh dan ditertawakan oleh para pembesar kaumnya.
Inilah dakwah yang tidak merelakan sebuah patung pun untuk disembah, sebongkah batu untuk dipuja-puja, sebatang pohon untuk diibadahi, seorang wali ataupun kiyai sebagai tempat bergantungnya hati, demikian pula tidak menyisakan secuil pun ibadah kepada nabi ataupun malaikat yang suci!.
Allah ta'ala berfirman (yang artinya),
“Sembahlah Allah, dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apa pun.”
dengan sesuatu apa pun.”
(QS. an-Nisaa': 36).
Inilah aqidah kita, yang kita ikrarkan setiap hari minimal tujuh belas kali... Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Hanya kepada-Mu ya Allah, kami beribadah. Dan hanya kepada-Mu ya Allah, kami memohon pertolongan. Anda mengharapkan kehidupan Islam masih tetap berlanjut, anda bercita-cita menegakkan hukum Allah di muka bumi? Tiada jalan lain, kecuali dengan menegakkan tauhid di hati umat ini...
Penulis: Alumnus Ma'had al-'Ilmi Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar