Pertanyaan:
Saya berusia 34 tahun. Yang mau saya tanyakan, saya mengalami keputihan, tapi gatal banget apalagi setelah selesai haid, dan itu sudah saya alami sudah 3 tahun belakangan bahkan sampai sekarang, itu saya alami setalah saya melahirkan anak pertama sampai sekarang. Keputihan saya warnanya putih bening, agak berbau. Gatalnya itu sangat mengganggu aktifitas saya sehari-hari, yang saya tanyakan itu kenapa ya bisa gatal banget sampe tidak kuat saking gatalnya, dan cara mengobatinya bagaimana?
Saya berusia 34 tahun. Yang mau saya tanyakan, saya mengalami keputihan, tapi gatal banget apalagi setelah selesai haid, dan itu sudah saya alami sudah 3 tahun belakangan bahkan sampai sekarang, itu saya alami setalah saya melahirkan anak pertama sampai sekarang. Keputihan saya warnanya putih bening, agak berbau. Gatalnya itu sangat mengganggu aktifitas saya sehari-hari, yang saya tanyakan itu kenapa ya bisa gatal banget sampe tidak kuat saking gatalnya, dan cara mengobatinya bagaimana?
Terima kasih. Mohon jawabannya. Dari: Vera.
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaan yang Ibu sampaikan kepada kami.
Keputihan merupakan gangguan kesehatan yang cukup sering dikeluhkan oleh wanita. Normalnya, tubuh wanita memang memproduksi lebih banyak sekret (“lendir”) vagina di waktu-waktu tertentu, khususnya ketika jumlah hormon estrogen meningkat, yang biasanya terjadi menjelang ovulasi, pada saat kehamilan, pada 2 minggu pertama kehidupan pada bayi perempuan, atau akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung hormon estrogen atau yang meningkatkan produksinya. Sekret bisa berjumlah banyak maupun sedikit, cenderung kental dan berwarna bening hingga keruh. Meski demikian, adanya rasa iritasi, gatal, maupun rasa terbakar bersamaan dengan keputihan bukanlah hal yang normal dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pada wanita usia produktif, kesehatan daerah vagina sangat dipengaruhi oleh kolonisasi bakteri Lactobacillus sp yang membantu mempertahankan keasaman daerah vagina dan mencegah pertumbuhan bakteri merugikan. Kadar hormon estrogen yang tinggi juga membantu menjaga ketebalan sel-sel di dinding vagina, sehingga meningkatkan pertahanan terhadap infeksi mikroorganisme.
Namun beberapa faktor dapat merubah keseimbangan bakteri tersebut dan meningkatkan risiko infeksi, diantaranya adalah:
Semoga bermanfaat.
Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan KonsultasiSyariah.com)
http://www.konsultasisyariah.com/mengobati-keputihan/
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaan yang Ibu sampaikan kepada kami.
Keputihan merupakan gangguan kesehatan yang cukup sering dikeluhkan oleh wanita. Normalnya, tubuh wanita memang memproduksi lebih banyak sekret (“lendir”) vagina di waktu-waktu tertentu, khususnya ketika jumlah hormon estrogen meningkat, yang biasanya terjadi menjelang ovulasi, pada saat kehamilan, pada 2 minggu pertama kehidupan pada bayi perempuan, atau akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung hormon estrogen atau yang meningkatkan produksinya. Sekret bisa berjumlah banyak maupun sedikit, cenderung kental dan berwarna bening hingga keruh. Meski demikian, adanya rasa iritasi, gatal, maupun rasa terbakar bersamaan dengan keputihan bukanlah hal yang normal dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pada wanita usia produktif, kesehatan daerah vagina sangat dipengaruhi oleh kolonisasi bakteri Lactobacillus sp yang membantu mempertahankan keasaman daerah vagina dan mencegah pertumbuhan bakteri merugikan. Kadar hormon estrogen yang tinggi juga membantu menjaga ketebalan sel-sel di dinding vagina, sehingga meningkatkan pertahanan terhadap infeksi mikroorganisme.
Namun beberapa faktor dapat merubah keseimbangan bakteri tersebut dan meningkatkan risiko infeksi, diantaranya adalah:
- - Penggunaan antibiotik, khususnya dalam jangka lama (dapat menurunkan jumlah lactobacilli).
- - Keasaman vagina berubah menjadi lebih basa akibat adanya darah menstruasi, semen, atau penurunan jumlah lactobacilli.
- - Hiegenitas yang buruk.
- - Sering melakukan douching vagina, yakni membilas vagina menggunakan bahan tertentu seperti sabun khusus yang mengandung antiseptik maupun parfum.
- - Kehamilan.
- - Penyakit diabetes mellitus (‘Kencing manis’).
- Jamur, yang paling sering adalah jamur kandida. Cirinya adalah keputihan berwarna putih susu, konsistensinya padat, menempel di dinding vagina, dengan rasa gatal yang intens dan kemerahan.
- Vaginosis bakterial, istilah umum untuk infeksi beberapa jenis bakteri di daerah tersebut. Dicirikan antara lain oleh keputihan berwarna bening keabuan, gatal, bau tidak sedap, iritasi.
- Trikomonas, yang dengan ciri keputihan kuning kehijauan, berbusa, berbau busuk, disertai rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak di daerah vagina. Terkadang juga disertai nyeri saat berhubungan intim dan saat berkemih.
Semoga bermanfaat.
Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan KonsultasiSyariah.com)
http://www.konsultasisyariah.com/mengobati-keputihan/
0 komentar:
Posting Komentar