Nama sebenarnya adalah Ishaq bin Ibrahim bin Makhalad bin Ibrahim Abu Ya’qub al Hamdhaly al Marwazy yang terkenal dengan nama Ishaq Ibnu Rahawaih. Ia dilahirkan pada tahun 161 H, Ia seorang Imam dan Ulama yang sangat terkenal dan ia mempunyai kedudukan yang tinggi dalam bidang hadits dan dalam bidang fiqh. Ia melakukan perjalanan ke Iraq, Hijaz, Yaman dan Syam untuk mencari hadits.
Ia meriwayatkan hadits dari pada Jabir bin Abdul Hamid ar Razy, Ismail bin Umaiyah, Sufyan bin Uyainah, Wakie’ bin Jarrah, Waqiyah bin al Walid, Abdurahman bin Humam, An Nadhar bin Syumaildan yang lainnya.
Hadits haditsnya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail, Al Bukhary, Muslim bin Hajjaj an Naisabury, Ahmad bin Salamah, dan yang lainnya.
Diantara guru gurunya yang mengeluarkan hadits dari padanya adalah Yahyah ibn Adam dan Waqiyah bin Walied, dan diantara teman temannya adalah Ahmad bin Hambal.
Abu Dawud berkata,” Ibnu Rahawaih mendikte untuk kami 11.000 hadits dari hapalannya, kemudian diulangi lagi dikte itu persis sama yang telah didiktekan sebelumnya, tanpah bertambah satu haraf dan berkurang satu haraf”.
Abu Hatim ar Razy berkata,” Sungguh mengherankan keteguhan hapalan Ishaq bin Rahawaih dan hapalannya terpelihara dari kesalahan kesalahan”.
Ia wafat pada tahun 238 H dalam usia 77 tahun.
Disalin dari Biografi Ibnu Rahawaih dalam Tarikh Baghdad karya al Khatib no 6: 345.
http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/09/ibnu-rahawaih-wafat-238-h/
Ia meriwayatkan hadits dari pada Jabir bin Abdul Hamid ar Razy, Ismail bin Umaiyah, Sufyan bin Uyainah, Wakie’ bin Jarrah, Waqiyah bin al Walid, Abdurahman bin Humam, An Nadhar bin Syumaildan yang lainnya.
Hadits haditsnya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail, Al Bukhary, Muslim bin Hajjaj an Naisabury, Ahmad bin Salamah, dan yang lainnya.
Diantara guru gurunya yang mengeluarkan hadits dari padanya adalah Yahyah ibn Adam dan Waqiyah bin Walied, dan diantara teman temannya adalah Ahmad bin Hambal.
Abu Dawud berkata,” Ibnu Rahawaih mendikte untuk kami 11.000 hadits dari hapalannya, kemudian diulangi lagi dikte itu persis sama yang telah didiktekan sebelumnya, tanpah bertambah satu haraf dan berkurang satu haraf”.
Abu Hatim ar Razy berkata,” Sungguh mengherankan keteguhan hapalan Ishaq bin Rahawaih dan hapalannya terpelihara dari kesalahan kesalahan”.
Ia wafat pada tahun 238 H dalam usia 77 tahun.
Disalin dari Biografi Ibnu Rahawaih dalam Tarikh Baghdad karya al Khatib no 6: 345.
http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/09/ibnu-rahawaih-wafat-238-h/
0 komentar:
Posting Komentar