Posisi Plasenta Tidak Normal

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum. Saat ini saya sedang hamil 26 minggu insya Allah anak ke-3, usia saya 29 tahun. Kelahiran anak pertama dan kedua lahir normal. Kemarin saya periksa di-USG hasilnya plasenta saya berada di bawah. Dokter kandungan saya tidak begitu kooperatif.

Yang ingin saya tanyakan:
  1. Berbahayakah kondisi tersbut? Karena saya ingin melahirkan normal lagi.
  2. Terapi apa yang bisa saya lakukan di rumah agar plasenta berada di atas?
Perlu diketahui anak kedua saya saat ini berumur 20 bulan, dan masih sering minta gendong. Dan saya juga melakukan aktifitas ibu rumah tangga biasa. Apakah itu perlu dikurangi atau tidak dengan keadaan saya tersebut.

Jazakallahu katsiran, wassalamu’alaikum. Dari: Ummu Rafah.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh. Terima kasih atas pertanyaan yang Ibu berikan kepada kami.

Posisi plasenta yang berada di segmen bawah rahim dinamakan juga dengan plasenta previa. Terdapat beberapa macam plasenta previa, menurut posisi plasentanya:
  • Plasenta previa total: Plasenta menutupi jalan lahir total
  • Plasenta previa parsial: Sebagian plasenta menutupi jalan lahir
  • Plasenta previa marginal: Posisi plasenta tepat berada di tepi jalan lahir
  • Plasenta letak rendah: Plasenta berada di segmen bawah rahim namun tidak mencapai jalan lahir.
Kondisi ini menjadikan plasenta rentan terhadap trauma, dan terjadi pendarahan, misalnya pada trimester 2 dan 3. Komplikasinya antara lain risiko malpresentasi janin (sungsang, melintang), ketuban pecah dini, terhambatnya pertumbuhan janin, vasa previa, dll. Komplikasi ini, juga potensi pendarahan pada Ibu, menjadikan ibu hamil dengan plasenta previa perlu memeriksakan diri secara teratur. Tidak diperlukan pembatasan aktivitas khusus, hanya aktivitas-aktivitas sangat berat yang dapat melelahkan atau berisiko menimbulkan trauma pada rahim. Namun Ibu perlu waspada akan tanda pendarahan, jika didapati pendarahan, maka disarankan segera menghubungi Rumah Sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan bagi Ibu dan janin. Adanya pendarahan biasanya menandakan Ibu perlu melakukan bedrest selama beberapa minggu kedepan.

Jika plasenta previa terdeteksi diawal kehamilan, ada kemungkinan diagnosis ini berubah seiring dengan membesarnya rahim. Namun jika terdeteksi pada usia kehamilan lanjut, seperti pada trimester 2-3, pada kecil kemungkinannya plasenta akan bergeser. Konsekuensinya, peluang kelahiran normal juga semakin kecil, kecuali pada plasenta letak rendah, karena posisi plasenta menghalangi jalan lahir, dan persalinan normal dapat mengakibatkan pendarahan hebat yang bisa berakibat fatal bagi ibu dan janin. Sehingga sebagian besar pilihannya adalah dengan operasi.

Sepengetahuan kami, tidak ada terapi yang dapat dilakukan untuk mengubah letak plasenta, karena sifatnya yang permanen dan hanya berubah seiring dengan pemanjangan/perubahan anatomis rahim. Jika ukuran rahim telah membesar dan posisi plasenta tetap dibawah, maka posisi plasenta akan tetap dibawah hingga persalinan kelak.

Saran kami adalah hendaknya Ibu lebih aktif bertanya pada dokter, jenis yang mana yang Ibu alami, dan jenis persalinan yang mungkin dilakukan dengan kondisi tersebut. Jika dokter Ibu saat ini dirasakan kurang kooperatif, meski Ibu telah mengusahakan aktif, maka tidak ada salahnya untuk mencari second opinion ke dokter lain yang lebih ahli dan lebih komunikatif, sehingga Ibu dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam menjalani sisa kehamilan, dan merencanakan persalinan kelak.

Semoga bermanfaat.

Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan KonsultasiSyariah.com).

http://www.konsultasisyariah.com/posisi-plasenta-tidak-normal/


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger