Pertanyaan:
Wa’alaikumussalaam warahmatullahi wabarakatuh
Saudari yang dirahmati Allah Ar Rahman, terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan.
Berikut sedikit penjelasan yang dapat kami berikan terkait keluhan Saudari:
1. Riwayat nyeri di perut bagian bawah, disertai keluhan rasa panas pada saat urinasi pada wanita usia reproduksi, menurut kami terdapat 2 kemungkinan utama yang paling mendekati, yaitu peradangan pada organ reproduksi bagian dalam, seperti pada tuba fallopii, yakni saluran penghubung indung telur dengan rahim atau daerah sekitarnya, atau infeksi saluran kemih, utamanya daerah kandungkemih atau organ di atasnya seperti ureter atau ginjal. Kedua penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri dan dapat menimbulkan gejala yang mirip satu sama lainnya.
2. Mengenai keluhan gatal dan ruam, mungkin perlu didetailkan lagi dimana saja lokasinya, waktu timbulnya, durasi timbulnya, dan faktor pencetus dan peredanya. Selama hal tersebut belum diketahui, menurut kami, belum bisa dipastikan ada tidaknya hubungan dengan keluhan utama Saudari, sebab bisa saja disebabkan faktor lingkungan yang kurang disadari.
3. Mengenai perubahan siklus haid, perlu pula didetailkan; berapa lama terlambatnya, kemudian apakah ada rasa nyeri tidak biasa yang menyertainya, apakah pola haid menjadi lebih banyak atau malah sebaliknya, atau adakah cairan atau gumpalan yang berwarna berbeda yang keluar?
Pada peradangan organ reproduksi wanita, seperti yang kami kemukakan di atas, memang dapat terjadi pendarahan yang abnormal pada wanita yang mengalaminya.
Adapun kemana harus memeriksakan diri, kami sarankan untuk memeriksakan pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tentunya lebih baik mereka yang muslimah dan amanah. Kami menyarankan pemeriksaan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, untuk meminimalisir kemungkinan komplikasi yang tidak diharapkan, seperti timbulnya nanah di organ bagian dalam perut, perlukaan pada organ, infertilitas, dan sebagainya. Meskipun ini menurut pendapat kami, berdasarkan riwayat yang disampaikan, dan masih sangat mungkin tidak terbukti pada kenyataannya.
Jika memang belum dapat memeriksakan diri, salah satu antibiotik yang dapat digunakan dalam kasus infeksi saluran kemih maupun reproduksi adalah golongan fluoroquinolon. Seperti Levofloxacin, tablet 500 mg, dikonsumsi 1 kali perhari selama 14 hari. Nyeri dapat dikurangi dengan antinyeri sederhana, seperti golongan asetaminofen, contohnya parasetamol, tablet 500-650 mg, tiap 6 jam sekali. Adapun antibiotik alami seperti habbatussauda’ dan propolis cair, juga mungkin produk herbal berkhasiat lainnya, kami percaya dapat membantu, insya Allah. Namun kami belum menemukan dosis yang sesuai pada kasus Saudari, sehingga tidak dapat merekomendasikannya untuk saat ini. Disamping itu, hendaknya memperbanyak minum air putih, minimal 2 L per hari untuk menjaga kesehatan organ saluran kemih.
Hendaknya Saudari bersabar, dan tidak lupa untuk memperbanyak taubat dan amal shalih, berdoa memohon kesembuhan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sering-sering meruqyah bagian yang sakit dengan doa-doa ruqyah syar’iyyah.
Allahu Ta’ala a’lam, semoga ada manfaatnya,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr. Hafidz N. (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
http://www.konsultasisyariah.com/kandung-kemih/
Bismillah, Assalamu’alaikum warahmatullah
Saya seorang muslimah ingin bertanya tentang masalah kesehatan. Kurang lebih selama 3 minggu ini, perut bagian kiri bawah selalu terasa nyeri. Awalnya saya pikir nyeri biasa karena menstruasi, tetapi saya mulai khawatir karena nyerinya masih terjadi selama kurang lebih hmpir 1 bulan. Selama waktu tersebut urine terasa panas dan volumenya meningkat selama 3 hari terakhir (5-10 menit harus ke WC).
Saya seorang muslimah ingin bertanya tentang masalah kesehatan. Kurang lebih selama 3 minggu ini, perut bagian kiri bawah selalu terasa nyeri. Awalnya saya pikir nyeri biasa karena menstruasi, tetapi saya mulai khawatir karena nyerinya masih terjadi selama kurang lebih hmpir 1 bulan. Selama waktu tersebut urine terasa panas dan volumenya meningkat selama 3 hari terakhir (5-10 menit harus ke WC).
Jika diperhatikan, perut bagian kanan terasa agak bengkak dan jika perut dtekan seperti ingin buang air. Selain itu saya juga mengalami gatal dan ruam-ruam pada waktu-waktu tertentu yang hilang dengan sendirinya. Saya tidak tahu apa ada hubungannya atau tidak tetapi siklus haid bulan ini jadi telat padahal selama ini siklus haid saya normal Dok. Untuk dketahui, aktifitas naik turun tangga memang saya alami selama sebulan terakhir, sejak memasuki usia remaja memang saya rajin bolak-balik ke WC karena sering pipis. Kira-kira ke dokter apa harus berkonsultasi dan apa solusi awalnya Dok, sebagai muslimah saya sangat khawatir Dok mengenai hal tersebut, terkait dengan masa depan saya sebagai calon istri dan tentunya ingin memiliki momongan. jazakumullahu khairan atas jawabannya.
Dari: Hanna.
Jawaban:
Dari: Hanna.
Jawaban:
Wa’alaikumussalaam warahmatullahi wabarakatuh
Saudari yang dirahmati Allah Ar Rahman, terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan.
Berikut sedikit penjelasan yang dapat kami berikan terkait keluhan Saudari:
1. Riwayat nyeri di perut bagian bawah, disertai keluhan rasa panas pada saat urinasi pada wanita usia reproduksi, menurut kami terdapat 2 kemungkinan utama yang paling mendekati, yaitu peradangan pada organ reproduksi bagian dalam, seperti pada tuba fallopii, yakni saluran penghubung indung telur dengan rahim atau daerah sekitarnya, atau infeksi saluran kemih, utamanya daerah kandungkemih atau organ di atasnya seperti ureter atau ginjal. Kedua penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri dan dapat menimbulkan gejala yang mirip satu sama lainnya.
2. Mengenai keluhan gatal dan ruam, mungkin perlu didetailkan lagi dimana saja lokasinya, waktu timbulnya, durasi timbulnya, dan faktor pencetus dan peredanya. Selama hal tersebut belum diketahui, menurut kami, belum bisa dipastikan ada tidaknya hubungan dengan keluhan utama Saudari, sebab bisa saja disebabkan faktor lingkungan yang kurang disadari.
3. Mengenai perubahan siklus haid, perlu pula didetailkan; berapa lama terlambatnya, kemudian apakah ada rasa nyeri tidak biasa yang menyertainya, apakah pola haid menjadi lebih banyak atau malah sebaliknya, atau adakah cairan atau gumpalan yang berwarna berbeda yang keluar?
Pada peradangan organ reproduksi wanita, seperti yang kami kemukakan di atas, memang dapat terjadi pendarahan yang abnormal pada wanita yang mengalaminya.
Adapun kemana harus memeriksakan diri, kami sarankan untuk memeriksakan pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tentunya lebih baik mereka yang muslimah dan amanah. Kami menyarankan pemeriksaan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, untuk meminimalisir kemungkinan komplikasi yang tidak diharapkan, seperti timbulnya nanah di organ bagian dalam perut, perlukaan pada organ, infertilitas, dan sebagainya. Meskipun ini menurut pendapat kami, berdasarkan riwayat yang disampaikan, dan masih sangat mungkin tidak terbukti pada kenyataannya.
Jika memang belum dapat memeriksakan diri, salah satu antibiotik yang dapat digunakan dalam kasus infeksi saluran kemih maupun reproduksi adalah golongan fluoroquinolon. Seperti Levofloxacin, tablet 500 mg, dikonsumsi 1 kali perhari selama 14 hari. Nyeri dapat dikurangi dengan antinyeri sederhana, seperti golongan asetaminofen, contohnya parasetamol, tablet 500-650 mg, tiap 6 jam sekali. Adapun antibiotik alami seperti habbatussauda’ dan propolis cair, juga mungkin produk herbal berkhasiat lainnya, kami percaya dapat membantu, insya Allah. Namun kami belum menemukan dosis yang sesuai pada kasus Saudari, sehingga tidak dapat merekomendasikannya untuk saat ini. Disamping itu, hendaknya memperbanyak minum air putih, minimal 2 L per hari untuk menjaga kesehatan organ saluran kemih.
Hendaknya Saudari bersabar, dan tidak lupa untuk memperbanyak taubat dan amal shalih, berdoa memohon kesembuhan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sering-sering meruqyah bagian yang sakit dengan doa-doa ruqyah syar’iyyah.
Allahu Ta’ala a’lam, semoga ada manfaatnya,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr. Hafidz N. (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
http://www.konsultasisyariah.com/kandung-kemih/
0 komentar:
Posting Komentar