Berapa banyak orang yang mengeluhkan doanya kok belum dikabulkan dan mencari-cari waktu yang baik untuk berdoa. bahkan ada yang tidak berdoa kecuali diwaktu terkena musibah. Padahal kita semua senantiasa membutuhkan anugerah nikmat dan rahmat Allah.
Allah mudahkan kita diperintahkan berdoa dalam setiap saat, namun menjanjikan –melalui lisan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam – adanya waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa agar kita lebih termotivasi untuk banyak berdoa. Nah bila doa kita memenuhi syarat dan ngepasi waktu-waktu tersebut, tentunya akan lebih mungkin diijabahi lagi.
Ibnu Al-Qayyim menjelaskan, “Apabila berkumpul bersama doa kehadiran hati dan doa yang pas dengan kebutuhannya lalu bertepatan dengan salah satu waktu ijabah yang enam yaitu sepertiga malam terakhir, ketika adzan dan antara adzan dan iqamah, setelah sholat fardhu, ketika imam naik mimbar pada hari jumat hingga selesai shalat dan akhir waktu setelah ashar dari hari tersebut. Kemudian juga bertepatan dengan kekhusyu’an dihati dan merendahkan diri dihadapan Allah dengan menghinakn diri, tadharru’ dan orang tersebut menghadap kiblat dan bersuci serta mengangkat kedua tangannya kepada Allah. Juga memulai dengan memuji Allah kemudian bersholawat kepada Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam dan setelah itu menyampaikan hajatnya dengan didahului dengan taubat dan istighfar kemudian meminta dan merengek dalam doanya tersebut ditambah lagi dengan bertawasul pada nama dan sifat Allah dan didahului dengan shodaqah, maka doa seperti ini hamper tidak akan ditolak selama-salamanya.” (Al-Jawab Al-Kaafi, hal 29-30).
Adzan dan iqamah adalah perkara yang mudah dan sudah diketahui semua orang. Bagaimana tidak, adzan dan iqamah dikumandangkan lima kali sehari di masjid-masjid dan surau-surau. Namun pernahkah kita berfikir memanfaatkannya untuk berdoa?.
Waktu Mustajab
Ternyata diantara adzan dan iqamah ada waktu yang baik untuk berdoa. Diwaktu itu Allah akan mengabulkan seluruh doa hambaNya. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menjelaskan dalam sabdanya,
“Doa tidak akan ditolak diantara adzan dan iqamah.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi dan disahihkan Al-Albani dalam Irwa Al-Ghalil no. 244).
Waktu ijabah ini tepatnya setelah adzan selesai muadzin mengumandangkan adzannya hingga iqamah, sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dalam Hadits Abdullah bin Amru yang berbunyi,
Sesungguhnya seorang berkata, “Wahai Rasulullah ! sungguh para muadzin telah mengalahkan kami.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah sebagaimana mereka kumandangkan. Apabila kamu telah selesai maka mintalah, kamu pasti diberi.” (HR. Abu daud dan dinilai sebagai hadits hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib hadits no 256).
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Dua hal yang tidak ditolak – atau hampir tidak ditolak- Doa ketika adzan dan peperangan sengit ketika sebagian mereka membunuh sebagaian lainnya.” (HR Al-Haakim dan disahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ hadits no. 3079).
Demikianlah kemurahan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap kita dengan memberikan waktu ijabah untuk doa yang sangat mudah yaitu ketika adzan dikumandangkan dan diantara adzan dan iqamah. Siapakah diantara kita yang ingin memanfaatkannya untuk doa?.
Semoga kita semua diberikan taufiq oleh Allah dalam memanfaatkannya. Wabillahi taufiq.
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi,L.c.
Artikel www.UstadzKholid.com.
sumber : http://ustadzkholid.com/waktu-adzan-dan-iqamah/
Allah mudahkan kita diperintahkan berdoa dalam setiap saat, namun menjanjikan –melalui lisan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam – adanya waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa agar kita lebih termotivasi untuk banyak berdoa. Nah bila doa kita memenuhi syarat dan ngepasi waktu-waktu tersebut, tentunya akan lebih mungkin diijabahi lagi.
Ibnu Al-Qayyim menjelaskan, “Apabila berkumpul bersama doa kehadiran hati dan doa yang pas dengan kebutuhannya lalu bertepatan dengan salah satu waktu ijabah yang enam yaitu sepertiga malam terakhir, ketika adzan dan antara adzan dan iqamah, setelah sholat fardhu, ketika imam naik mimbar pada hari jumat hingga selesai shalat dan akhir waktu setelah ashar dari hari tersebut. Kemudian juga bertepatan dengan kekhusyu’an dihati dan merendahkan diri dihadapan Allah dengan menghinakn diri, tadharru’ dan orang tersebut menghadap kiblat dan bersuci serta mengangkat kedua tangannya kepada Allah. Juga memulai dengan memuji Allah kemudian bersholawat kepada Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam dan setelah itu menyampaikan hajatnya dengan didahului dengan taubat dan istighfar kemudian meminta dan merengek dalam doanya tersebut ditambah lagi dengan bertawasul pada nama dan sifat Allah dan didahului dengan shodaqah, maka doa seperti ini hamper tidak akan ditolak selama-salamanya.” (Al-Jawab Al-Kaafi, hal 29-30).
Adzan dan iqamah adalah perkara yang mudah dan sudah diketahui semua orang. Bagaimana tidak, adzan dan iqamah dikumandangkan lima kali sehari di masjid-masjid dan surau-surau. Namun pernahkah kita berfikir memanfaatkannya untuk berdoa?.
Waktu Mustajab
Ternyata diantara adzan dan iqamah ada waktu yang baik untuk berdoa. Diwaktu itu Allah akan mengabulkan seluruh doa hambaNya. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menjelaskan dalam sabdanya,
الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa tidak akan ditolak diantara adzan dan iqamah.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi dan disahihkan Al-Albani dalam Irwa Al-Ghalil no. 244).
Waktu ijabah ini tepatnya setelah adzan selesai muadzin mengumandangkan adzannya hingga iqamah, sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dalam Hadits Abdullah bin Amru yang berbunyi,
أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْمُؤَذِّنِينَ يَفْضُلُونَنَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
« قُلْ كَمَا يَقُولُونَ فَإِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ »
Sesungguhnya seorang berkata, “Wahai Rasulullah ! sungguh para muadzin telah mengalahkan kami.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah sebagaimana mereka kumandangkan. Apabila kamu telah selesai maka mintalah, kamu pasti diberi.” (HR. Abu daud dan dinilai sebagai hadits hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib hadits no 256).
Ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa waktu itu adalah ketika adzan dikumandangkan, seperti dalam riwayat Sahal bin A’ad as-Saa’idi beliau berkata,
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثِنْتَانِ لاَ تُرَدَّانِ أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ : الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ
وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
Demikianlah kemurahan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap kita dengan memberikan waktu ijabah untuk doa yang sangat mudah yaitu ketika adzan dikumandangkan dan diantara adzan dan iqamah. Siapakah diantara kita yang ingin memanfaatkannya untuk doa?.
Semoga kita semua diberikan taufiq oleh Allah dalam memanfaatkannya. Wabillahi taufiq.
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi,L.c.
Artikel www.UstadzKholid.com.
sumber : http://ustadzkholid.com/waktu-adzan-dan-iqamah/
1 komentar:
terimakasih sekali artikelnya sangat bagus, saya baru sadar ternyata berdoa disaat jam adzan sampai iqomah adalah waktu berdoa yang sangat tepat. :)
Posting Komentar