Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri ditanya :
Kami (ikhwan Indonesia), memiliki majalah untuk salafiyyun. Di dalamnya ada materi khusus bagi wanita, dan bagian ini memiliki pimpinan redaksi wanita yang memimpinnya. Juga kami memiliki madrasah untuk anak-anak perempuan atau pondok pesantren untuk mereka. Dan diangkat pemimpin wanita untuknya.
Apakah seperti ini tergolong dalam hadits Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, “Tidaklah beruntung suatu kaum yang menyerahkan perkara mereka kepada wanita?” Jazaakumullah khairan.
Jawab :
Wanita menjadi pemimpin ma’had bagi wanita? Jika wanita mengajar wanita dengan kadar kemampuannya ini adalah perkara yang baik, tanpa ada julukan-julukan “Mudirah”, “Roisah”, “Fandamah”. Dan demi Allah, tidak butuh kepada yang demikian itu. Sebaliknya wanita mengajar wanita dan mengarahkan mereka kepada kebaikan maka ini adalah perkara yang baik. Adapun embel-embel dan julukan pemimpin wanita “Roisah atau Mudirah” ini tidak baik. Karena Allah menyuruh kita bersaudara, Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (Al hujuraat:10). Dan juga masuk dalam bab ini firman Allah ta ’ala:
“Dan berbuat baiklah kalian, niscaya kalian beruntung.’’ (Al Hajj:77).
Wahai saudaraku, majalah ini menyibukkan. Katakan kepada mereka, “Carilah ilmu dari Al Kitab dan As Sunnah!” Dan barangsiapa yang memiliki ilmu yang berguna, tularkanlah kepada orang-orang yang mencari faidah dari saudara-saudara mereka atau kepada ahli ilmu di negeri mereka yang senantiasa menyebarkan ilmu kepada manusia dengan jalan menulis risalah dan buku (kitab).
Adapun majalah-majalah, surat-surat kabar itu akan menyibukkan diri-diri kalian, baik surat kabar wanita, maupun surat kabar laki-laki.
Juga di antara majalah tersebut ada yang memuat bagaimana memasak seperti yang baru saja ditanyakan, sisi pembahasan (rubrik) bagaimana anda memasak. Kalian tidak butuh memberitahu bagaimana memasak! Wanita-wanita tua kita itu tahu cara memasak yang enak. (Al As’ilah Al Indonisiah 2 Ramadhon 1424H).
(Dicopy dari: http://www.thullabul-ilmiy.or.id/blog/?p=106).
Sumber: http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/03/01/wanita-menjadi-pemimpin-ma’had-wanita/
Kami (ikhwan Indonesia), memiliki majalah untuk salafiyyun. Di dalamnya ada materi khusus bagi wanita, dan bagian ini memiliki pimpinan redaksi wanita yang memimpinnya. Juga kami memiliki madrasah untuk anak-anak perempuan atau pondok pesantren untuk mereka. Dan diangkat pemimpin wanita untuknya.
Apakah seperti ini tergolong dalam hadits Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, “Tidaklah beruntung suatu kaum yang menyerahkan perkara mereka kepada wanita?” Jazaakumullah khairan.
Jawab :
Wanita menjadi pemimpin ma’had bagi wanita? Jika wanita mengajar wanita dengan kadar kemampuannya ini adalah perkara yang baik, tanpa ada julukan-julukan “Mudirah”, “Roisah”, “Fandamah”. Dan demi Allah, tidak butuh kepada yang demikian itu. Sebaliknya wanita mengajar wanita dan mengarahkan mereka kepada kebaikan maka ini adalah perkara yang baik. Adapun embel-embel dan julukan pemimpin wanita “Roisah atau Mudirah” ini tidak baik. Karena Allah menyuruh kita bersaudara, Allah berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ اخوة
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (Al hujuraat:10). Dan juga masuk dalam bab ini firman Allah ta ’ala:
وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لعلكم تفلحون
“Dan berbuat baiklah kalian, niscaya kalian beruntung.’’ (Al Hajj:77).
Wahai saudaraku, majalah ini menyibukkan. Katakan kepada mereka, “Carilah ilmu dari Al Kitab dan As Sunnah!” Dan barangsiapa yang memiliki ilmu yang berguna, tularkanlah kepada orang-orang yang mencari faidah dari saudara-saudara mereka atau kepada ahli ilmu di negeri mereka yang senantiasa menyebarkan ilmu kepada manusia dengan jalan menulis risalah dan buku (kitab).
Adapun majalah-majalah, surat-surat kabar itu akan menyibukkan diri-diri kalian, baik surat kabar wanita, maupun surat kabar laki-laki.
Juga di antara majalah tersebut ada yang memuat bagaimana memasak seperti yang baru saja ditanyakan, sisi pembahasan (rubrik) bagaimana anda memasak. Kalian tidak butuh memberitahu bagaimana memasak! Wanita-wanita tua kita itu tahu cara memasak yang enak. (Al As’ilah Al Indonisiah 2 Ramadhon 1424H).
(Dicopy dari: http://www.thullabul-ilmiy.or.id/blog/?p=106).
Sumber: http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/03/01/wanita-menjadi-pemimpin-ma’had-wanita/
0 komentar:
Posting Komentar