Menghias Taman Pasutri dengan Akhlak-akhlak Terpuji

Sebuah keluarga yang terdiri dari seorang suami dan seorang atau lebih isteri, dalam sisi-sisi tertentu kehidupan mereka tidaklah salah bila digambarkan dengan sebuah taman. Dari namanya saja, taman menginspirasikan sebuah keelokan dan keindahan, kesejukan, serta kedamaian. Itulah gambaran sebuah keluarga, memang sangat indah dan bahkan lebih dari indah.

Bagaimana kalau Islam mengajarkan sesuatu yang menambah eloknya taman pasutri dan sejuk serta damainya suasananya? Sungguh Islam itu sangat istimewa.

Perhatikan firman Alloh Ta’ala:
Dan bergaullah dengan mereka secara maruf.
(QS. an-Nisa’ [4]: 19).

Imam Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan: “Artinya santunkanlah ucapan-ucapan lisan kalian (wahai para suami,—red) kepada mereka (para isteri,—red), dan baguskanlah tingkah laku kalian serta bentuk dan keadaan penampilan kalian sekadar apa yang kalian sanggupi. Sebagaimana kamu suka mendapatkan hal itu darinya, maka berlakulah kamu terhadapnya dengannya pula, sebagaimana Alloh berfirman:
… Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. (QS. al-Baqoroh [2]: 228).

Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pergaulannya kepada isteri-isterinya, dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian dalam mempergauli isteriku.”.

Di antara akhlaq Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau itu sangat baik pergaulannya, tenang sikap dan penampilannya, mencandai isteri dan berlemah lembut kepadanya, mencukupi nafkahnya, membuat tertawa isterinya, bahkan suatu saat beliau berlomba-lomba dengan Aisyah radhiyallahu anha Ummul Mu’minin, sebagai ungkapan rasa cinta kasih beliau kepadanya.

Aisyah radhiyallahu anha mengatakan: “Suatu ketika Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam mengalahkanku, maka di saat lain aku pun mengalahkan beliau, itu terjadi tatkala aku belum terbebani oleh daging tubuhku, lalu tatkala aku sudah terbebani oleh daging pada tubuhku aku ajak beliau berlomba lagi dan beliau pun mengalahkanku, maka beliau pun mengatakan: ‘Yang ini untuk kekalahanku waktu itu.’” (HR. Ahmad 6/264, 39, 129, 182, 261, 280, Abu Dawud: 2578, Ibnu Majah: 1979, lihat pula Tafsir Ibnu Katsir 1/467).

Walhasil, taman pasutri itu akan bertambah elok, indah menawan bagi setiap mata yang memandangnya dengan dihiasi elok dan bagusnya akhlaq yang terpuji. Semakin bagus akhlaq suami juga isteri, taman pasutri akan semakin teduh dan menenteramkan hati.

Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan lagi:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِكُمْ

“Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik (pergaulannya) bagi isterinya.” (Hadits shohih lighoirihi, diriwayatkan Ahmad 6/47, 99, Tirmidzi: 3986, dan Ibnu Majah: 1977, 1978).

Wallohu A’lam, wa Huwal Muwaffiq ila makarimil akhlaq.

Penulis: Ustadz Abu Ammar Al-Ghoyami
Artikel
www.Salafiyunpad.wordpress.com

sumber : http://salafiyunpad.wordpress.com/2010/12/06/menghias-taman-pasutri/


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger