Wanita Kristen dari Malaysia itu berkata di dalam surat kepada temannya di Indonesia:
“Akan tetapi, jika kamu percaya pada Yesus bahwa Dialah juru selamat manusia, percayalah kamu pasti diselamatkan”.
Jawab :
Saya katakan: Bahkan percayalah Anda, bahwa pikiran adanya juru selamat bagi manusia adalah pokok pemikiran Yahudi. Oleh karena itulah orang-orang Yahudi hingga hari ini mengimani adanya juru selamat bagi mereka. Yahudi terbagi menjadi dua kelompok, sekte Safaradim (Ambassaradim) dan sekte Eskanazim (Ashkenazim), dan masing-masing sekte mengklaim bahwa dia memiliki juru selamat yang berbeda dengan sekte lain tentang penyebutan nama juru selamat tersebut. Safaradim berkeyakinan bahwa juru selamat bagi mereka adalah Svardia, sedang Eskanazim berkeyakinan bahwa juru selamat mereka adalah Shkinazia.
“Akan tetapi, jika kamu percaya pada Yesus bahwa Dialah juru selamat manusia, percayalah kamu pasti diselamatkan”.
Jawab :
Saya katakan: Bahkan percayalah Anda, bahwa pikiran adanya juru selamat bagi manusia adalah pokok pemikiran Yahudi. Oleh karena itulah orang-orang Yahudi hingga hari ini mengimani adanya juru selamat bagi mereka. Yahudi terbagi menjadi dua kelompok, sekte Safaradim (Ambassaradim) dan sekte Eskanazim (Ashkenazim), dan masing-masing sekte mengklaim bahwa dia memiliki juru selamat yang berbeda dengan sekte lain tentang penyebutan nama juru selamat tersebut. Safaradim berkeyakinan bahwa juru selamat bagi mereka adalah Svardia, sedang Eskanazim berkeyakinan bahwa juru selamat mereka adalah Shkinazia.
Dikarenakan agama Yahudi jauh lebih kuno daripada Nasrani, dan demi kemaslahatannya dalam perubahan Kitab Suci setelah Taurat agar yang tetap ada agama mereka yang batil, dan tetap ada juga keimanan mereka kepada Nabi-Nabi mereka saja tanpa Nabi-Nabi Allah, dan Rasul-Nya yang Allah utus untuk seluruh manusia; untuk tujuan ini semua, mereka turut andil dalam mengubah-ubah Bibel, lalu memasukkan pemikiran “juru selamat baru” padanya. Dan sebelumnya mereka telah menuduh zina Maria ‘alahas salam, dan merekalah yang telah membunuh al-Masih (seperti keyakinan Nasrani).
Janganlah Anda menyangka bahwa Nasrani saja satu-satunya agama yang memiliki pemikiran adanya al-Masih sang juru selamat. Terdapat 16 juru selamat bagi banyak agama dan kelompok. Terdapat juru selamat bagi agama berhala India, yaitu Dewa Krishna yang telah disalib pada tahun 1200 SM. Ada juga juru selamat bagi orang Hindu Dewa Sakiya yang telah disalib pada 600 SM. Juga ada juru selamat bagi penganut Miksik, yaitu Dewa Kiksaleckot yang telah disalib pada 587 SM. Ada juru selamat untuk bangsa Romawi, yaitu Dewa Kwerenas yang disalib tahun 506 SM. Ada juru selamat bagi penduduk Tibet, yaitu Dewa Indra yang telah disalib pada 725 SM. Juru selamat bagi negeri Persia yaitu Dewa Mithra yang telah disalib pada 600 SM. Juru selamat bagi orang-orang Mesir, yaitu Dewa Tsulis yang telah disalib pada 1700 SM. Dan dewa-dewa lain seperti Dewa Hisus (Jesús) bagi orang-orang Eropa, dan Dewa Ayar (Mei) bagi penduduk Nepal. Dan yang aneh, bahwa seluruh juru selamat tersebut telah disalib, dan yang lebih mengherankan lagi adalah sebagian mereka telah disalib persis seperti disalibnya al-Masih. Dan yang mencengangkan lagi adalah bahwa semuanya disalib karena penghapusan kesalahan-kesalahan manusia, dan penghapusan dosa makhluk.
Kita perhatikan bahwa berbagai sejarah penyaliban itu lebih kuno daripada penyaliban al-Masih. Jadi pemikiran tersebut adalah pemikiran kuno, dan ikut-ikutan orang lain tampak jelas di dalamnya. Oleh karena itu, agar agama Masehi ini tetap lestari dan tidak punah haruslah dibuat pemikiran tersebut yang telah diambil dari agama-agama lain.
Di sinilah berhak bagi kami untuk bertanya-tanya, “Jika keyakinan salib dan pengorbanan itu benar, maka mana di antara ke sekian juru selamat itu yang hakiki (paling benar)?”.
Apa yang menjadikan saya harus beriman kepada Yesus bahwa dia adalah seorang juru selamat, dan tidak beriman dengan Tuhan Persia Mithra sebagai juru selamat kita?.
[footnote : Orang Persia saling mewarisi keyakinan ini hingga mereka berkeyakinan bahwa Ali dan para Imam memiliki kekuasaan Kauniyah (bertindak dalam alam ini), yaitu bahwa mereka menciptakan, dan bahwa mereka adalah orang-orang yang memasukkan manusia ke dalam sorga, dan merekalah yang memasukkan manusia ke dalam neraka, kemudian mereka mengeklaim bahwa siapa yang ingin selamat wajib baginya untuk beriman kepada Ali dan para imam lain bahwa mereka adalah orang-orang ma'shum (yang bebas dari kesalahan) yang wahyu telah diberikan kepada mereka, dan bahwa mereka lebih utama daripada seluruh para Nabi dan Rasul.
Termasuk di antara para imam itu adalah imam yang kedua belas yang masih bersembunyi di pengasingan, padahal dia memiliki kekuasaan kauniyah sebagaimana halnya para imam lain sebagaimana mereka klaim. Yaitu bahwa dia memiliki kekuasaan untuk mengatakan kepada sesuatu, ‘Jadilah, maka jadilah.’ Maka dia mampu dalam sekejap untuk menghapus negeri-negeri kafir dan musuh-musuhnya hanya dalam sekejap saja. Sungguh aneh, bagi orang yang tengah bersembunyi ini, yang memiliki kemampuan Kauniyah, dan tidak menggunakannya. Sungguh aneh bagi ‘Ali radhiallahu 'anhu yang memiliki kemampuan kauniyah, dan tidak mampu menghancurkan Mu’awiyah radhiallahu 'anhu, dan tidak mampu melindungi dirinya dari pembunuhan. Sungguh aneh bagi al-Husain radhiallahu 'anhu yang wafat disembelih berdasarkan aqidah yang rusak ini. Keberadaannya yang memiliki kemampuan Kauniyah, namun sekalipun demikian dia tidak menciptakan air agar dia meminumnya, yang kemudian dia wafat dalam keadaan dahaga. Demikianlah cukup bagi Anda untuk beriman terhadap Ali dan para imam agar Anda menjadi penghuni sorga.
Kami memuji Allah Subhanaahu wa Ta'ala, bahwa keyakinan ini bukanlah termasuk keyakinan kaum muslimin, akan tetapi keyakinan orang-orang Persia. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah akal kepada kita].
Kemudian, sekalipun terpaksa mengatakan bahwa al-Masih ‘alaihis salam adalah seorang juru selamat yang hakiki, maka dia akan menjadi juru selamat bagi kaum Bani Israil saja tidak selain mereka, sebagaimana dikatakan oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Yaitu, sungguh disayangkan bahwa Yesus ternyata bukan juru selamat bagi orang-orang Indonesia dan selain mereka. Oleh karena itulah tempat kembali kalian adalah adzab Allah, karena tidak ditemukan bagi kalian seorang juru selamat.*
http://alhilyahblog.wordpress.com/2012/01/24/jawaban-tuduhan-tuduhan-buruk-kaum-nasrani-dan-orang-orang-kafir-terhadap-islam-bag-2/
Janganlah Anda menyangka bahwa Nasrani saja satu-satunya agama yang memiliki pemikiran adanya al-Masih sang juru selamat. Terdapat 16 juru selamat bagi banyak agama dan kelompok. Terdapat juru selamat bagi agama berhala India, yaitu Dewa Krishna yang telah disalib pada tahun 1200 SM. Ada juga juru selamat bagi orang Hindu Dewa Sakiya yang telah disalib pada 600 SM. Juga ada juru selamat bagi penganut Miksik, yaitu Dewa Kiksaleckot yang telah disalib pada 587 SM. Ada juru selamat untuk bangsa Romawi, yaitu Dewa Kwerenas yang disalib tahun 506 SM. Ada juru selamat bagi penduduk Tibet, yaitu Dewa Indra yang telah disalib pada 725 SM. Juru selamat bagi negeri Persia yaitu Dewa Mithra yang telah disalib pada 600 SM. Juru selamat bagi orang-orang Mesir, yaitu Dewa Tsulis yang telah disalib pada 1700 SM. Dan dewa-dewa lain seperti Dewa Hisus (Jesús) bagi orang-orang Eropa, dan Dewa Ayar (Mei) bagi penduduk Nepal. Dan yang aneh, bahwa seluruh juru selamat tersebut telah disalib, dan yang lebih mengherankan lagi adalah sebagian mereka telah disalib persis seperti disalibnya al-Masih. Dan yang mencengangkan lagi adalah bahwa semuanya disalib karena penghapusan kesalahan-kesalahan manusia, dan penghapusan dosa makhluk.
Kita perhatikan bahwa berbagai sejarah penyaliban itu lebih kuno daripada penyaliban al-Masih. Jadi pemikiran tersebut adalah pemikiran kuno, dan ikut-ikutan orang lain tampak jelas di dalamnya. Oleh karena itu, agar agama Masehi ini tetap lestari dan tidak punah haruslah dibuat pemikiran tersebut yang telah diambil dari agama-agama lain.
Di sinilah berhak bagi kami untuk bertanya-tanya, “Jika keyakinan salib dan pengorbanan itu benar, maka mana di antara ke sekian juru selamat itu yang hakiki (paling benar)?”.
Apa yang menjadikan saya harus beriman kepada Yesus bahwa dia adalah seorang juru selamat, dan tidak beriman dengan Tuhan Persia Mithra sebagai juru selamat kita?.
[footnote : Orang Persia saling mewarisi keyakinan ini hingga mereka berkeyakinan bahwa Ali dan para Imam memiliki kekuasaan Kauniyah (bertindak dalam alam ini), yaitu bahwa mereka menciptakan, dan bahwa mereka adalah orang-orang yang memasukkan manusia ke dalam sorga, dan merekalah yang memasukkan manusia ke dalam neraka, kemudian mereka mengeklaim bahwa siapa yang ingin selamat wajib baginya untuk beriman kepada Ali dan para imam lain bahwa mereka adalah orang-orang ma'shum (yang bebas dari kesalahan) yang wahyu telah diberikan kepada mereka, dan bahwa mereka lebih utama daripada seluruh para Nabi dan Rasul.
Termasuk di antara para imam itu adalah imam yang kedua belas yang masih bersembunyi di pengasingan, padahal dia memiliki kekuasaan kauniyah sebagaimana halnya para imam lain sebagaimana mereka klaim. Yaitu bahwa dia memiliki kekuasaan untuk mengatakan kepada sesuatu, ‘Jadilah, maka jadilah.’ Maka dia mampu dalam sekejap untuk menghapus negeri-negeri kafir dan musuh-musuhnya hanya dalam sekejap saja. Sungguh aneh, bagi orang yang tengah bersembunyi ini, yang memiliki kemampuan Kauniyah, dan tidak menggunakannya. Sungguh aneh bagi ‘Ali radhiallahu 'anhu yang memiliki kemampuan kauniyah, dan tidak mampu menghancurkan Mu’awiyah radhiallahu 'anhu, dan tidak mampu melindungi dirinya dari pembunuhan. Sungguh aneh bagi al-Husain radhiallahu 'anhu yang wafat disembelih berdasarkan aqidah yang rusak ini. Keberadaannya yang memiliki kemampuan Kauniyah, namun sekalipun demikian dia tidak menciptakan air agar dia meminumnya, yang kemudian dia wafat dalam keadaan dahaga. Demikianlah cukup bagi Anda untuk beriman terhadap Ali dan para imam agar Anda menjadi penghuni sorga.
Kami memuji Allah Subhanaahu wa Ta'ala, bahwa keyakinan ini bukanlah termasuk keyakinan kaum muslimin, akan tetapi keyakinan orang-orang Persia. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah akal kepada kita].
Kemudian, sekalipun terpaksa mengatakan bahwa al-Masih ‘alaihis salam adalah seorang juru selamat yang hakiki, maka dia akan menjadi juru selamat bagi kaum Bani Israil saja tidak selain mereka, sebagaimana dikatakan oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Yaitu, sungguh disayangkan bahwa Yesus ternyata bukan juru selamat bagi orang-orang Indonesia dan selain mereka. Oleh karena itulah tempat kembali kalian adalah adzab Allah, karena tidak ditemukan bagi kalian seorang juru selamat.*
http://alhilyahblog.wordpress.com/2012/01/24/jawaban-tuduhan-tuduhan-buruk-kaum-nasrani-dan-orang-orang-kafir-terhadap-islam-bag-2/
0 komentar:
Posting Komentar