Pertanyaan :
Assalamu’alaikum
Dok, istri saya di vonis menderita radang usus buntu. Dan bila sudah tidak tertangani lagi maka tidak ada cara lain kecuali dioperasi. Adakah solusi lain mengatasi radang usus buntu agar tidak sampai berujung operasi?
Terima kasih. Dari: Herry Setiawan – Depok.
Jawaban :
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya terima kasih atas pertanyaan yang Bapak ajukan, semoga sedikit penjelasan dibawah ini dapat membantu masalah yang sedang Bapak alami.
Pertama-tama, perlu diketahui lebih lanjut mengenai stadium radang usus buntu (istilah medisnya appendicitis) yang diderita istri Bapak.
Proses peradangan usus buntu dimulai ketika terjadi sumbatan di muara saluran usus yang kecil ini, misalnya karena pembesaran jaringan pembuluh getah bening di daerah tersebut, atau feses yang terperangkap dan mengeras. Tekanan di dalam rongga usus buntu pun meningkat dan infeksi bakteri terjadi di dindingnya. Pada kondisi berat, usus buntu dapat pecah dan menginfeksi rongga perut bagian dalam dan organnya. Namun bisa juga radang usus buntu sembuh secara spontan –biidznillaah-, ketika sumbatan di pangkal saluran usus buntu terbuka. Karena itu, penting untuk mengetahui kondisi usus buntu tersebut.
Selanjutnya, jika masih stadium peradangan awal hingga menengah, dapat diusahakan beberapa cara, antara lain:
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Dijawab oleh dr. Hafidz N.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
http://www.konsultasisyariah.com/radang-usus/
Assalamu’alaikum
Dok, istri saya di vonis menderita radang usus buntu. Dan bila sudah tidak tertangani lagi maka tidak ada cara lain kecuali dioperasi. Adakah solusi lain mengatasi radang usus buntu agar tidak sampai berujung operasi?
Terima kasih. Dari: Herry Setiawan – Depok.
Jawaban :
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya terima kasih atas pertanyaan yang Bapak ajukan, semoga sedikit penjelasan dibawah ini dapat membantu masalah yang sedang Bapak alami.
Pertama-tama, perlu diketahui lebih lanjut mengenai stadium radang usus buntu (istilah medisnya appendicitis) yang diderita istri Bapak.
Proses peradangan usus buntu dimulai ketika terjadi sumbatan di muara saluran usus yang kecil ini, misalnya karena pembesaran jaringan pembuluh getah bening di daerah tersebut, atau feses yang terperangkap dan mengeras. Tekanan di dalam rongga usus buntu pun meningkat dan infeksi bakteri terjadi di dindingnya. Pada kondisi berat, usus buntu dapat pecah dan menginfeksi rongga perut bagian dalam dan organnya. Namun bisa juga radang usus buntu sembuh secara spontan –biidznillaah-, ketika sumbatan di pangkal saluran usus buntu terbuka. Karena itu, penting untuk mengetahui kondisi usus buntu tersebut.
Selanjutnya, jika masih stadium peradangan awal hingga menengah, dapat diusahakan beberapa cara, antara lain:
- Mengurangi konsumsi goring-gorengan dan gula untuk memperbaiki sistem imun tubuh, termasuk di daerah radang
- Memperbanyak minum air putih, minimal 2 liter per hari, dan makanan berserat seperti sayur dan buah agar pencernaan lebih lancar dan feses tidak keras. Konsumsi sayur ada baiknya dalam bentuk mentah, atau dimasak sebentar, agar gizinya tidak rusak.
- Minum madu, lebih kurang 3 sdm sebelum makan di pagi hari dan 3 sdm sebelum makan malam. Madu memiliki efek antiradang dan antibakteri yang diharapkan dapat membantu meredakan peradangan dan membuka sumbatan usus buntu.
- Mengkonsumsi antibiotik dan antiradang alami, semisal habbatussauda, 800 mg 3 kali per hari, atau ekstrak meniran, atau mengkudu, yang kesemuanya merupakan herbal dengan bukti ilmiah yang cukup baik dalam membantu penyembuhan proses radang di usus. Konsultasikan dengan dokter atau herbalis, atau farmasis mengenai keamanan herbal tersebut dan dosisnya yang tepat.
- Senantiasa berdoa dan memperbanyak ketaatan kepada Allaah Subhanahu wa Ta’ala, dan meruqyah bagian yang sakit dengan doa-doa yang dituntunkan Rasulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Dijawab oleh dr. Hafidz N.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
http://www.konsultasisyariah.com/radang-usus/
0 komentar:
Posting Komentar