Pertanyaan:
Dokter saya mau tanya, saya wanita berusia 21 tahun. saya memiliki benjolan di leher sebelah kanan, ini timbul sudah 1 tahun, kurang-lebih. Tapi benjolan ini makin lama tidak membesar, saya juga tidak merasakan sakit. Saya belum memeriksakan ini ke dokter manapun. Saya mau tanya ini penyakit apa ya? Sejenis tiroid atau gondokan ya?
Terima kasih. Dari: Erva.
Jawaban:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih atas pertanyaan yang Saudari berikan kepada kami.
Benjolan di leher memiliki beberapa kemungkinan diagnosis, yang dicirikan dengan lokasi, konsistensi, kepadatan, pergerakannya dengan menelan, rasa nyeri, data digerakkan atau tidak, hubungannya dengan keluhan penyakit sebelumnya, ada tidaknya gambaran peradangan, keluhan sistemik (seluruh tubuh) yang menyertainya, dan sebagainya.
Di antara kemungkinannya misalnya adalah pembesaran kelenjar getah bening leher, yang secara anatomis jumlahnya sangat banyak, baik di leher bagian samping depan, bawah rahang kiri dan kanan, belakang leher dan telinga, hingga bagian atas tulang selangka (klavikula). Umumnya kecil, beberapa mm hingga cm, kenyal, dan lunak, bisa saja nyeri maupun tidak, dan bisa membesar sedikit maupun mengecil. Biasanya pembesaran terkait infeksi virus atau bakteri.
Keluhan lain seperti tumor jinak jaringan lemak atau kista kelenjar sebasea, biasanya terletak di bagian belakang leher, dengan ukuran lebih besar, dan tidak nyeri jika ditekan, biasanya tidak tampak tanda peradangan maupun dikaitkan dengan penyakit sebelumnya. Benjolan ini dapat membesar meski lamban, dan bersifat jinak.
Benjolan yang berasal dari pembesaran kelenjar tiroid berlokasi di bagian depan leher dan sedikit di kedua samping leher, ikut bergerak jika menelan, biasanya tidak sakit kecuali jika disebabkan oleh peradangan, kenyal, bisa disertai keluhan sistemik akibat kelebihan atau kekurangan produksi hormon tiroid. Rasa nyeri timbul jika pembesaran disebabkan oleh peradangan atau perdarahan di dalam kelenjar.
Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh, baik dari riwayat keluhan penyakit maupun pemeriksaan fisik yang baik, dan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.
Semoga ada manfaatnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dokter saya mau tanya, saya wanita berusia 21 tahun. saya memiliki benjolan di leher sebelah kanan, ini timbul sudah 1 tahun, kurang-lebih. Tapi benjolan ini makin lama tidak membesar, saya juga tidak merasakan sakit. Saya belum memeriksakan ini ke dokter manapun. Saya mau tanya ini penyakit apa ya? Sejenis tiroid atau gondokan ya?
Terima kasih. Dari: Erva.
Jawaban:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih atas pertanyaan yang Saudari berikan kepada kami.
Benjolan di leher memiliki beberapa kemungkinan diagnosis, yang dicirikan dengan lokasi, konsistensi, kepadatan, pergerakannya dengan menelan, rasa nyeri, data digerakkan atau tidak, hubungannya dengan keluhan penyakit sebelumnya, ada tidaknya gambaran peradangan, keluhan sistemik (seluruh tubuh) yang menyertainya, dan sebagainya.
Di antara kemungkinannya misalnya adalah pembesaran kelenjar getah bening leher, yang secara anatomis jumlahnya sangat banyak, baik di leher bagian samping depan, bawah rahang kiri dan kanan, belakang leher dan telinga, hingga bagian atas tulang selangka (klavikula). Umumnya kecil, beberapa mm hingga cm, kenyal, dan lunak, bisa saja nyeri maupun tidak, dan bisa membesar sedikit maupun mengecil. Biasanya pembesaran terkait infeksi virus atau bakteri.
Keluhan lain seperti tumor jinak jaringan lemak atau kista kelenjar sebasea, biasanya terletak di bagian belakang leher, dengan ukuran lebih besar, dan tidak nyeri jika ditekan, biasanya tidak tampak tanda peradangan maupun dikaitkan dengan penyakit sebelumnya. Benjolan ini dapat membesar meski lamban, dan bersifat jinak.
Benjolan yang berasal dari pembesaran kelenjar tiroid berlokasi di bagian depan leher dan sedikit di kedua samping leher, ikut bergerak jika menelan, biasanya tidak sakit kecuali jika disebabkan oleh peradangan, kenyal, bisa disertai keluhan sistemik akibat kelebihan atau kekurangan produksi hormon tiroid. Rasa nyeri timbul jika pembesaran disebabkan oleh peradangan atau perdarahan di dalam kelenjar.
Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh, baik dari riwayat keluhan penyakit maupun pemeriksaan fisik yang baik, dan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.
Semoga ada manfaatnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan www.KonsultasiSyariah.com).
0 komentar:
Posting Komentar