Syubhat :
Yang menguatkan kebatilan agama Islam adalah bahwa tidak ada seorang Nabi pun yang pernah berhaji selain nabi kalian, dan ini telah pasti dalam kitab-kitab kalian.
Jawab :
Jawab :
Ini adalah sebuah ucapan yang tidak benar. Cukuplah bantahan akan syubhat ini adalah hadits yang datang di dalam shahih Muslim bab Iman no. 242:
“Muhammad bin al-Mutsanna menceritakan kepadaku, menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adin dari Dawud dari Abul ‘Aliyah dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, ‘Kami berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam antara Makkah dan Madinah. Maka kami pun melewati sebuah lembah, lalu beliau bersabda, ‘Lembah apakah ini?’ Maka mereka menjawab, ‘Lembah Azraq.’ Maka beliau bersabda, ‘Seakan-akan aku melihat Musa ‘Alaihi Sallam.’ Lalu beliau menyebut warna kulitnya, rambutnya, sesuatu yang tidak dihafal oleh Dawud, seraya meletakkan kedua jarinya di kedua telinganya, mengeraskan suara seraya bertalbiyah (membaca talbiyah), dengan melewati lembah ini.’ Dia berkata, ‘Kamipun berjalan hingga kami mendatangi gunung kecil.’ Maka beliau bersabda, ‘Gunung apakah ini?’ Mereka menjawab, ‘Harsya atau Lift.’ Maka beliau bersabda, ‘Seakan-akan aku melihat kepada Yunus, berada di atas seekor onta mereka, memakai jubah dari wol, dan tali kekang ontanya adalah sabut tengah melewati lembah ini seraya bertalbiyah.’
Oleh karena itulah, ini adalah satu dalil pasti, dari kitab-kitab kami yang memberikan faidah bahwa para Nabi telah berhaji ke baitullah. Dan sebagaimana Anda meminta kami yang demikian, maka sesungguhnya kami meminta dari Anda satu dalil yang menunjukkan bahwa para Nabi tidak berhaji ke baitullah dari kitab-kitab kalian.*
http://alhilyahblog.wordpress.com/2012/01/23/jawaban-tuduhan-tuduhan-buruk-kaum-nasrani-dan-orang-orang-kafir-terhadap-islam-bag-1/
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ دَاوُدَ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سِرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَمَرَرْنَا بِوَادٍ فَقَالَ أَيُّ وَادٍ هَذَا فَقَالُوا وَادِي الْأَزْرَقِ فَقَالَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ مِنْ لَوْنِهِ وَشَعَرِهِ شَيْئًا لَمْ يَحْفَظْهُ دَاوُدُ وَاضِعًا إِصْبَعَيْهِ فِي أُذُنَيْهِ لَهُ جُؤَارٌ إِلَى اللَّهِ بِالتَّلْبِيَةِ مَارًّا بِهَذَا الْوَادِي قَالَ ثُمَّ سِرْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى ثَنِيَّةٍ فَقَالَ أَيُّ ثَنِيَّةٍ هَذِهِ قَالُوا هَرْشَى أَوْ لِفْتٌ فَقَالَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى يُونُسَ عَلَى نَاقَةٍ حَمْرَاءَ عَلَيْهِ جُبَّةُ صُوفٍ خِطَامُ نَاقَتِهِ لِيفٌ خُلْبَةٌ مَارًّا بِهَذَا الْوَادِي مُلَبِّيًا.
“Muhammad bin al-Mutsanna menceritakan kepadaku, menceritakan kepada kami Ibnu Abi ‘Adin dari Dawud dari Abul ‘Aliyah dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, ‘Kami berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam antara Makkah dan Madinah. Maka kami pun melewati sebuah lembah, lalu beliau bersabda, ‘Lembah apakah ini?’ Maka mereka menjawab, ‘Lembah Azraq.’ Maka beliau bersabda, ‘Seakan-akan aku melihat Musa ‘Alaihi Sallam.’ Lalu beliau menyebut warna kulitnya, rambutnya, sesuatu yang tidak dihafal oleh Dawud, seraya meletakkan kedua jarinya di kedua telinganya, mengeraskan suara seraya bertalbiyah (membaca talbiyah), dengan melewati lembah ini.’ Dia berkata, ‘Kamipun berjalan hingga kami mendatangi gunung kecil.’ Maka beliau bersabda, ‘Gunung apakah ini?’ Mereka menjawab, ‘Harsya atau Lift.’ Maka beliau bersabda, ‘Seakan-akan aku melihat kepada Yunus, berada di atas seekor onta mereka, memakai jubah dari wol, dan tali kekang ontanya adalah sabut tengah melewati lembah ini seraya bertalbiyah.’
Oleh karena itulah, ini adalah satu dalil pasti, dari kitab-kitab kami yang memberikan faidah bahwa para Nabi telah berhaji ke baitullah. Dan sebagaimana Anda meminta kami yang demikian, maka sesungguhnya kami meminta dari Anda satu dalil yang menunjukkan bahwa para Nabi tidak berhaji ke baitullah dari kitab-kitab kalian.*
http://alhilyahblog.wordpress.com/2012/01/23/jawaban-tuduhan-tuduhan-buruk-kaum-nasrani-dan-orang-orang-kafir-terhadap-islam-bag-1/
0 komentar:
Posting Komentar