Oleh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil.
4. WABAH THA'UN DI 'AMWAS [1].
Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin Malik yang terdahulu sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :
“Ingatlah ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat....” Lalu beliau menuturkan di antaranya:
“Kemudian banyaknya kematian yang menimpa kalian bagaikan penyakit [2] kambing.” [3].
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Ada yang mengatakan, ‘Kejadian (dalam hadits) di atas muncul pada wabah penyakit tha’un amwas di zaman kekhilafahan ‘Umar, hal itu terjadi setelah penaklukan Baitul Maqdis.’” [4].
Pada tahun 18 Hijriyah menurut pendapat yang masyhur dari pendapat jumhur ulama [5] terjadi wabah tha’un di daerah ‘Amwas, kemudian menyebar di negeri Syam. Hal itu menyebabkan banyak dari kalangan Sahabat Radhiyallahu anhum dan yang lainnya meninggal dunia. Ada yang mengatakan bahwa jumlah yang meninggal mencapai dua puluh lima ribu jiwa dari kaum muslimin. Dan di antara orang-orang terkenal yang meninggal adalah: Abu Ubaidah ‘Amir bin al-Jarrah, kepercayaan umat ini" [6].
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir].
4. WABAH THA'UN DI 'AMWAS [1].
Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin Malik yang terdahulu sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :
اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ
“Ingatlah ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat....” Lalu beliau menuturkan di antaranya:
ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ.
“Kemudian banyaknya kematian yang menimpa kalian bagaikan penyakit [2] kambing.” [3].
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Ada yang mengatakan, ‘Kejadian (dalam hadits) di atas muncul pada wabah penyakit tha’un amwas di zaman kekhilafahan ‘Umar, hal itu terjadi setelah penaklukan Baitul Maqdis.’” [4].
Pada tahun 18 Hijriyah menurut pendapat yang masyhur dari pendapat jumhur ulama [5] terjadi wabah tha’un di daerah ‘Amwas, kemudian menyebar di negeri Syam. Hal itu menyebabkan banyak dari kalangan Sahabat Radhiyallahu anhum dan yang lainnya meninggal dunia. Ada yang mengatakan bahwa jumlah yang meninggal mencapai dua puluh lima ribu jiwa dari kaum muslimin. Dan di antara orang-orang terkenal yang meninggal adalah: Abu Ubaidah ‘Amir bin al-Jarrah, kepercayaan umat ini" [6].
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir].
________
Footnote
[1]. ‘Amwas adalah sebuah daerah di Palestina sejauh enam mil dari Ramalah melalui jalur Baitul Maqdis.
[2]. عَاقُصٌ dengan qaf yang didhammahkan, disebut juga عُقَاسُ dengan huruf ain yang didhammahkan, dan huruf qaf yang ditakhfif sementara huruf akhirnya tanpa titik, ia adalah penyakit yang me-nyerang binatang, lalu dari hidungnya mengalir sesuatu sehingga ia mati tiba-tiba. Lihat an-Nihaayah fi Ghariibil Hadiits (IV/88) dan Fat-hul Baari (VI/278).
Footnote
[1]. ‘Amwas adalah sebuah daerah di Palestina sejauh enam mil dari Ramalah melalui jalur Baitul Maqdis.
[2]. عَاقُصٌ dengan qaf yang didhammahkan, disebut juga عُقَاسُ dengan huruf ain yang didhammahkan, dan huruf qaf yang ditakhfif sementara huruf akhirnya tanpa titik, ia adalah penyakit yang me-nyerang binatang, lalu dari hidungnya mengalir sesuatu sehingga ia mati tiba-tiba. Lihat an-Nihaayah fi Ghariibil Hadiits (IV/88) dan Fat-hul Baari (VI/278).
[3]. HR. Al-Bukhari dan telah terdahulu takhrijnya.
[4]. Fat-hul Baari (VI/278).
[5]. Lihat al-Bidaayah wan Nihaayah (VII/90).
[6]. Lihat Mu’jamul Buldaan (IV/157-158), dan al-Bidaayah wan Nihaayah (VI/94).
http://almanhaj.or.id/content/3211/slash/0/1-4-diutusnya-nabi-muhammad-wafatnya-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-penaklukan-baitul-maqdis/
[4]. Fat-hul Baari (VI/278).
[5]. Lihat al-Bidaayah wan Nihaayah (VII/90).
[6]. Lihat Mu’jamul Buldaan (IV/157-158), dan al-Bidaayah wan Nihaayah (VI/94).
http://almanhaj.or.id/content/3211/slash/0/1-4-diutusnya-nabi-muhammad-wafatnya-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-penaklukan-baitul-maqdis/
0 komentar:
Posting Komentar