Hadits Larangan Berpuasa Pertengahan Bulan Sya’ban

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam bersabda:



إذا انتصف شعبان فلا تصوموا

Jika masuk pertengahan bulan Sya’ban, janganlah kalian berpuasa.”.

Dalam riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam bersabda:

فلا يصومنّ أحد

Maka janganlah sekali-kali berpuasa..”

إذا كان النصف من شعبان فأمسكوا عن الصيام حتى يكون رمضان

“Jika masuk pertengahan bulan Sya’ban makan tahanlah diri kalian dari berpuasa hingga datang Ramadhan.”.

Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fawzan hafidzhahullah menerangkan dalam ahaditsus shiyam’ hal. 4 : Bahwa hadits ini diperselisihkan oleh para ulama antara tash-hih (penshahihan) dan tadh-if (pendha’ifannya).

Hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud 6/460, At-Tirmidzi 3/437, dan Ahmad 2/442. Dan Imam Ahmad menegaskan bahwa hadits tersebut berkualitas munkar. Namun ‘Abdurrahman bin Mahdi mengingkari penilaian Imam Ahmad, demikian pula Abu Zur’ah Ar-Razi dan Al-Atsram.

Hadits ini dishahihkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan selain mereka. [Lihat 'Aunul Ma'bud 6/460, Mukhtashar Sunan Abi Dawud ma'a Ma'alimis Sunan, dan Tahdzib Ibnul Qayyim 3/223-225].

Adapun ulama yang menganggap shahih hadits tersebut, maka dipahami larangan itu atas orang yang berpuasa sunnah secara mutlak dan ia memulainya ketika masuk pertengahan bulan Sya’ban. Akan tetapi orang yang telah terbiasa berpuasa Senin dan Kamis, atau puasa Dawud (sehari puasa sehari berbuka), atau menyambung pertengahan kedua dengan pertengahan pertama, atau qadha’ puasa, maka tidak masuk dalam larangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam tersebut.

Telah tsabit bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam berpuasa di bulan Sya’ban. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang puasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, ia mengatakan: “Dahulu beliau berpuasa Sya’ban dan menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” ‘Aisyah juga berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis.”.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger