Pisang Raja Obati Maag

"Saya ada pengalaman unik tapi juga nyata. Kemaren waktu jalan -jalan ke bumi nyiur melambai  ada satu hal yang tidak terlupakan. Di waktu mau berangkat ke sana kan saya terkena sakit yang di kira hanya masuk angin belaka. Tapi apa lacur setelah beberapa hari tidak sembuh akhirnya mencari dokter dan konsultasi pada waktu itu dokter memberi tahu kalau saya kena maag. Dokter memberikan  obat-obatan buat penyembuhan dan sesampainya di rumah langsung saya minum tetapi kondisi tidak berubah masih saja  terus muntah dan muntah.

Sambil melanjutkan perjanan mengelilingi bumi nyiur melambai ketemulah saya dengan  tukang buah-buahan karena satu - satunya hal yang pengen di makan di kala muntah waktu itu adalah buah yang seger dan waktu itu setelah browshing lansung sepanjang jalan hanya menemukan buah pepaya dan pisang yang menarik perhatian . Akhirnya kami menepikan mobil dan membeli satu buah pepaya dan saya  makan langsung biar perut terisi.

Nah dari ngobrol sama ibu - ibu sulawesi tukang buah saya cerita kalau lagi terkena maag dan muntah terus, sama ibu-ibu itu di sarankan untuk makan pisang raja. Langsung saja saya coba karena di tempat itu memang jual pisang raja. Selesai  makan kira - kira 5 menit langsung muntah lagi. Tapi karena mungkin sudah ada bagian pisang yang sudah masuk pencernaan terasa sedikit mendingan dan rasa mual tidak kerasa lagi. Sampai di rumah mencoba  makan nasi  dan berlanjut sampai ke  saat ini , kondisi normal kembali. Jadi mungkin bagi teman - teman yang lagi terkena maag dan ingin mencoba obat yang alami bisa di coba seperti pengalaman saya. Tapi wallahualam apakah memang pisang raja itu ada efeknya apa tidak tapi ini just case dari pengalaman pribadi".

Sekilas tentang maag
Sakit maag — kerap juga disebut radang lambung — dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Pada keadaan yang cukup parah, radang lambung dapat menimbulkan perdarahan (hemorrhagic gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung. Satu saat, penderita bisa muntah yang mengandung darah.

Ada sejumlah gejala yang biasa dirasakan penderita sakit maag seperti mual, perut terasa nyeri, perih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati). Biasanya, nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, dan sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar.

Menurut dokter Rino A Gani SpPD-KGH, berbagai hal bisa menyebabkan terjadinya sakit maag. ”Penyebabnya banyak,” tutur spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta ini. Namun biasanya, kata dia, penyakit maag terjadi karena dua hal, yaitu gangguan fungsional kerja dari lambung yang tidak baik dan terdapat gangguan struktur anatomi. Gangguan fungsional berhubungan dengan adanya gerakan dari lambung yang berkaitan dengan sistem syaraf di lambung atau hal-hal yang bersifat psikologis. Gangguan struktur anatomi bisa berupa luka, erosi, atau bisa juga tumor.

Dalam berbagai literatur disebutkan, pola makan tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag seperti perih dan mual. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam — disebut asam lambung — untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tak ada makanan yang harus dihancurkan.

Asam lambung sangat diperlukan untuk membantu pencernaan. Tanpa asam lambung, makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat tercerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi tidak dapat diserap secara optimal oleh tubuh. Asam lambung dalam jumlah seimbang memang diperlukan tubuh. Tapi jika berlebihan akan menimbulkan penyakit. Produksi asam lambung biasanya meningkat pada saat tubuh memerlukannya, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tubuh tidak memerlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali.

Karena itu, jadwal makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit beradaptasi. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, akan terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Rasa perih dan mual pun muncul.

Selain pola makan tak teratur, penyakit maag juga bisa disebabkan oleh stres.
Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga bila seseorang mengalami stres maka bisa muncul kelainan pada lambung. ”Dalam hal ini, terjadi ketidakseimbangan,” tuturnya. Perlu Anda tahu, stres bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Nah selanjutnya, perubahan itu akan merangsang sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih, dan kembung. Lama-kelamaan, hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.

Kurangi makanan asam dan pedas
Untuk mengatasi penyakit maag ini, Rino menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang dapat mengganggu lambung. Seperti apa makanan yang bisa mengganggu lambung? Di antaranya adalah makanan yang terlalu asam dan pedas. Rino juga menyebut beberapa jenis makanan yang bisa membentuk gas sehingga mengakibatkan perut kembung, seperti ubi dan nangka.

Selain itu, Anda pun mesti mengenali beberapa hal yang perlu diwaspadai berkait dengan sakit maag. Misalnya, kata Rino, gejala sakit maag yang baru timbul di usia 40 tahun atau sakit maag yang sudah diobati berulang kali namun tidak kunjung sembuh. Bila hal ini terjadi, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. ”Kemungkinan ada luka di lambung atau bisa saja tumor,” tuturnya. Karena itu, waspadalah.

Bisakah sakit maag disembuhkan?
Tentu saja bisa, asal penderita mau mengubah pola hidup dan rajin berkonsultasi pada dokter. Menurut Rino, maag fungsional dapat disembuhkan bila penderita menerapkan pola makan dan tidur yang teratur. Selain itu, harus pula menghindari stres. Penderita sebaiknya juga melakukan latihan fisik secara teratur sesuai kemampuan. Latihan fisik yang cukup dan teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Selain itu, olahraga juga dapat menghindarkan stres.

Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit akibat penyakit ini, penderita bisa mengonsumsi obat sakit maag yang biasanya mengandung antasida. Obat ini berguna untuk menetralisir asam lambung. Namun, bila rasa sakit tak kunjung reda, sebaiknya segera berobat ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya.

Sumber : republika (7-8-2005).

oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger