Miqot Miqot Haji

Al-Ustadz Hammad Abu Muawiah.

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَهِلُّ أَهْلُ الْمَدِيْنَةِ مِنْ ذِيْ الْحُلَيْفَةِ وَأَهْلُ الشّامِ مِنَ الْجُحْفَةِ وَأَهْلُ نَجْدٍ مِنَ الْقَرْنِ. قالَ عَبْدُ
 اللهِ: وَبَلَغَنِي أَنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قالَ: وَيَهِلُّ أَهْلُ الْيَمَنِ مِنْ يَلَمْلَمْ


“Penduduk Madinah melakukan ihram mulai dari Dzu Al-Hulaidah,
penduduk Syam mulai dari Juhfah, penduduk Najed mulai dari Qarn.”
Abdullah berkata, “Dan telah sampai kabar kepadaku
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Dan penduduk Yaman melakukan ihram mulai dari Yalamlam.”
(HR. Al-Bukhari no. 1525 dan Muslim no. 1182).



Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma berkata:

وَقَّتَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لأهل المدينة ذا الحليفة، ولأهل الشام الجحفة ولأهل
 نجد قرنَ الْمَنازِلِ، ولأهل اليمن يلملم. فَهُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِ أَهْلِهِنَّ لِمَنْ
 كانَ يُرِيْدُ الْحَجَّ أَوِ الْعُمْرَةَ. فَمَنْ كانَ دُوْنَهُنَّ فَمَهَلُّهُ مِنْ أَهْلِهِ، وَكَذَلِكَ أَهْلُ مَكَّةَ يَهِلُّوْنَ مِنْهَا.


"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menentukan miqat bagi penduduk Madinah adalah Dzul Hulaifah, bagi penduduk Syam adalah Juhfah,
bagi penduduk Najed adalah Qarn Al-Manazil, dan bagi penduduk Yaman
adalah Yalamlam. Miqat-miqat ini bagi penduduk negeri-negeri tadi dan
juga bagi penduduk negeri lain yang datangnya dari jalur negeri mereka,
bagi yang ingin berhaji atau umrah.
Siapa yang tinggalnya setelah miqat-miqat ini maka ihramnya
dia mulai dari rumahnya, demikian pula penduduk Makkah, mereka
melakukan ihram dari rumah mereka masing-masing.”
(HR. Al-Bukhari no. 1526 dan Muslim no. 1181).

Penjelasan ringkas:

Makkah adalah negeri yang Allah muliakan, dan di antara bentuk pemuliaan terhadapnya adalah siapa saja yang mau memasukinya untuk tujuan haji atau umrah, maka mereka tidak boleh memasukinya kecuali dalam keadaan berihram. Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam telah menyebutkan secara detail miqat (tempat mulai ihram) bagi seluruh daerah di dunia ini, karenanya tidak boleh orang yang ingin haji atau umrah melewati miqat ini kecuali dalam keadaan berihram. Barangsiapa yang ihramnya dimulai setelah dia melewati miqat-miqat ini maka dia telah berbuat dosa walaupun hajinya dihukumi syah.


Kecuali bagi mereka yang tinggalnya setelah miqat-miqat ini, dimana mereka jika mereka ingin haji tidak melewati miqat-miqat ini, maka miqat mereka adalah rumah-rumah mereka sendiri. Sebagaimana penduduk Makkah ketika mereka ingin ihram, mereka tidak perlu keluar ke miqat-miqat tadi, akan tetapi mereka cukup ihram dari rumah-rumah mereka.

Sumber : http://al-atsariyyah.com/miqat-miqat-haji.html


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger