" Emas 1 gram berapa harganya?
Kalau bumi ini ditimbang berapa gram beratnya?!
Kalau bumi ini ditimbang berapa gram beratnya?!
"Kalau ada emas sepenuh isi bumi dijual harganya kira-kira berapa ya?"
"Wah… pasti mahal sekali, bisa untuk bersenang-senang tujuh turunan itu…! ".
* Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu,
beliau bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati pasar melalui sebagian jalan dari arah pemukiman, sementara orang-orang [para sahabat] menyertai beliau. Lalu beliau melewati bangkai seekor kambing yang telinganya cacat (berukuran kecil). Beliau pun mengambil kambing itu seraya memegang telinga nya. Kemudian beliau berkata, “Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham?”. Mereka menjawab, “Kami sama sekali tidak berminat untuk memilikinya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”. Beliau kembali bertanya, “Atau mungkin kalian suka kalau ini gratis untuk kalian?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya hidup pun maka binatang ini sudah cacat, karena telinganya kecil. Apalagi kambing itu sudah mati?” Beliau pun bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah daripada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim [2957])
- Kedua hadits di atas menerangkan kepada kita betapa tidak ada nilainya kekayaan dunia semata jika tidak disertai dengan keimanan. Oleh sebab itu sebanyak apa pun harta yang dimiliki oleh seseorang jika tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, maka di akherat harta itu tidak bermanfaat bagi pemiliknya.
Sebagaimana Allah ta’ala tegaskan hal ini dalam ayat (yang artinya),
“Pada hari itu -kiamat- tidak bermanfaat harta dan keturunan
kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.”
(QS. asy-Syu’ara: 88-89).
Hati yang selamat itu adalah hati yang beriman dengan sebenarnya.
- Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang kafir itu seandainya mereka memiliki segala isi bumi ini seluruhnya dan bahkan ditambah yang semisalnya demi menebus siksaan pada hari kiamat maka tidak akan diterima, dan mereka layak untuk menerima siksaan yang sangat pedih.” (QS. al-Ma’idah: 36)
- Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan meninggal dalam keadaan kafir maka tidak akan diterima dari salah seorang mereka [tebusan atas siksa yang mereka terima] meskipun berupa emas sepenuh isi bumi kalaulah mereka mau menebus dengannya. Mereka itu adalah orang-orang yang layak menerima siksaan yang pedih dan tidak ada bagi mereka sedikit pun penolong.” (QS. Ali Imran: 91).
- Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah melihat surga, ternyata di dalamnya dihuni kebanyakan oleh orang-orang miskin. Dan aku pun melihat neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” (HR. Muslim 2737)
Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang menjaga keimanan mereka akan terlupakan hanya dengan satu celupan kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan dengan satu celupan siksa di neraka, na’udzu billahi min dzalik…
- Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.’ Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.’.” (HR. Muslim 2807)
- Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan disempurnakan balasan amalnya tanpa hitungan.” (QS. az-Zumar: 10).
- Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. al-Anfal: 46).
- Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146).
- Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan dan neraka itu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan (nafsu).” (HR. Muslim 2822)
- Imam Muslim juga meriwayatkan dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak dijumpai kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila dia mengalami kesenangan, dia pun bersyukur. Maka hal itu adalah baik untuknya. Dan apabila dia mengalami kesusahan, dia pun bersabar. Maka hal itu pun baik untuknya.” (HR. Muslim 2999).
Akan tetapi kenyataannya masih banyak juga orang yang lupa atau pura-pura lupa tentang hakekat kesenangan dunia yang fana ini. Sehingga mereka pun rela menjual agama demi mencicipi kesenangan dunia yang tak seberapa.
Sungguh indah perkataan seorang penyair,
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cendekia, Mereka ceraikan dunia dan takut akan fitnahnya. Mereka perhatikan apa yang ada di sana. Tatkala mereka sadar bahwa dunia bukanlah tempat tinggal sebenarnya. Maka mereka jadikan dunia ini sebagai samudera, dan mereka gunakan amal salih sebagai perahu yang berlayar di atasnya.” (lihat Mukadimah Riyadhus Shalihin oleh Imam an-Nawawi).Artikel www.muslim.or.id
sumber : http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/kaya-tanpa-iman.html
0 komentar:
Posting Komentar