Pertanyaan:
Saya juga mengalami bermimpi bertemu rasulullah, sampai 3 kali kalo gak salah. Mimpi yang kedua mirip mimpi saudara yang cerita barusan yaitu di saat kami shalat berjamaah dan dia rasulullah berkata “Cintailah Allah hanyalah Allah.”
 Mimpi ketiga yang tak terlupakan, mohon pak ustadz memberi sedikit saran atas  mimpi ini. Saya bermimpi, Dalam mimpi itu aku diberi sebuah buku, lalu buku  itu aku baca yang ternyata perjalanan hidupku didunia penuh dengan ujian dan  cobaan-Nya dan ada yang pro maupun kontra kepadaku. Tapi Alhamdulillah, aku  sanggup melewatinya. Lalu aku berada di sebuah piramid yang puncaknya tidak  runcing tapi berupa lapang dalam masjid yang pilar-pilarnya menjunjung ke  langit  tiada ujung. Aku berada di dalamnya duduk, tak lama kemudian datang dua  orang  yang memberi salam. lalu aku balas salam mereka. Lalu aku tanya mereka  siapa dan  ada keperluan apa, mereka menjawab, “Saya malaikat pengurus ahli surga dan saya  malaikat pengurus ahli neraka. Kami mohon izin untuk bisa ikut shalat ditempat  Anda.” Lalu aku sambut mereka dan aku antar untuk shalat  ditempatku tapi  ternyata tempat dudukku itu telah penuh oleh orang-orang  seperti mereka. Lalu  aku pindah tempat dimana di sebelahku ada seorang  laki-laki yang tampan parasnya  dan hatiku mengatakan dia rasulullah, kami  bercakap-cakap. Beliau bertanya  kepadaku, “Heru, ingin diposisikan dimanakah  kamu?” Aku jawab, “Ya Rasulullah  giliran ke-6 pun tiada mengapa bagiku, tapi  jika aku boleh memohon, lalu aku  sujud kepada Allah dan aku berdoa ‘Ya Allah  tempatkan aku persis dibelakang  rasulullah.” Lalu aku berada persis di belakang  beliau dan tiada makhluk lain  antara kami dan di depan beliau, Rasulullah  adalah sebuah pintu gerbang berwarna  keemasan dan memancarkan cahaya terang  benderang. Lalu kami bercakap-cakap lagi  sambil duduk, rasulullah berkata, “Heru itulah posisi kamu disaat ajal  menjemputmu.” Berhati-hatilah selama  menjalani hidup di dunia agar kamu tidak  tergelincir.” Lalu aku bangun dan  menangis terharu.
Mimpi ketiga yang tak terlupakan, mohon pak ustadz memberi sedikit saran atas  mimpi ini. Saya bermimpi, Dalam mimpi itu aku diberi sebuah buku, lalu buku  itu aku baca yang ternyata perjalanan hidupku didunia penuh dengan ujian dan  cobaan-Nya dan ada yang pro maupun kontra kepadaku. Tapi Alhamdulillah, aku  sanggup melewatinya. Lalu aku berada di sebuah piramid yang puncaknya tidak  runcing tapi berupa lapang dalam masjid yang pilar-pilarnya menjunjung ke  langit  tiada ujung. Aku berada di dalamnya duduk, tak lama kemudian datang dua  orang  yang memberi salam. lalu aku balas salam mereka. Lalu aku tanya mereka  siapa dan  ada keperluan apa, mereka menjawab, “Saya malaikat pengurus ahli surga dan saya  malaikat pengurus ahli neraka. Kami mohon izin untuk bisa ikut shalat ditempat  Anda.” Lalu aku sambut mereka dan aku antar untuk shalat  ditempatku tapi  ternyata tempat dudukku itu telah penuh oleh orang-orang  seperti mereka. Lalu  aku pindah tempat dimana di sebelahku ada seorang  laki-laki yang tampan parasnya  dan hatiku mengatakan dia rasulullah, kami  bercakap-cakap. Beliau bertanya  kepadaku, “Heru, ingin diposisikan dimanakah  kamu?” Aku jawab, “Ya Rasulullah  giliran ke-6 pun tiada mengapa bagiku, tapi  jika aku boleh memohon, lalu aku  sujud kepada Allah dan aku berdoa ‘Ya Allah  tempatkan aku persis dibelakang  rasulullah.” Lalu aku berada persis di belakang  beliau dan tiada makhluk lain  antara kami dan di depan beliau, Rasulullah  adalah sebuah pintu gerbang berwarna  keemasan dan memancarkan cahaya terang  benderang. Lalu kami bercakap-cakap lagi  sambil duduk, rasulullah berkata, “Heru itulah posisi kamu disaat ajal  menjemputmu.” Berhati-hatilah selama  menjalani hidup di dunia agar kamu tidak  tergelincir.” Lalu aku bangun dan  menangis terharu.
Ya ku akui, aku sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sangat rindu kepada Allah dan rasul-Nya. Wahai pak ustadz yang Allah cintai, terangkanlah kepadaku apa arti mimpiku ini. Makasih.
NB : ini salah satu dr sekian mimpi2 yg lainnya.
Dari : Heru
Jawaban:
ada beberapa catatan penting terkait mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Pertama,
bahwa seseorang mungkin untuk mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena setan tidak mampu meniru wajah beliau dan menampakkan diri dalam mimpi dalam rupa beliau. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
“Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Hanya saja, penting untuk dicatat di sini, yang tidak mampu dilakukan setan adalah menyerupai wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamyang sebenarnya. Adapun menampakkan diri dengan wajah yang lain, bisa dilakukan oleh setan. Kemudian dia mengaku sebagai nabi atau orang yang melihatnya mengira bahwa dia nabi, padahal sejatinya setan.
Kedua,
ketika seseorang melihat wajah cerah, baju putih, dan manusia dengan ciri mengagumkan lainnya, bukan jaminan bahwa itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena yang dimaksud mimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah melihat beliau persis sebagaimana ciri fisik dan wajah beliau. Karena itu, jika ada orang yang merasa melihat Nabi dalam mimpi, perlu dicocokkan dengan ciri fisik dan wajah beliau sebagaimana yang disebutkan dalam hadis dan keterangan para sahabat.
Imam Bukahri menyebutkan keterangan Ibnu Sirin rahimahullah, ketika mengomentari hadis tentang mimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ibnu Sirin mengatakan,
“Apabila dia benar-benar melihat wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shahih Bukhari, setelah hadis no. 6592).
bagaimana caranya agar bisa mengenal ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar tidak ditipu setan?
Tidak ada cara lain untuk bisa mengetahui ciri fisik beliau, selain dengan membaca hadis-hadis dan keterangan sahabat yang menceritakan ciri-ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang kita pahami, tidak ada manusia yang catatan sejarahnya paling lengkap, melebihi sejarah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini bagian dari jasa besar para sahabat yang menceritakan segala sesuatu terkait beliau. Bahkan sampai bentuk rambut, gerakan jenggot, perkiraan jumlah uban, tinggi badan, postur tubuh, cara jalan, dan seterusnya.
Dengan rahmat dan karunia Allah, warisan pengetahuan semacam ini tidak disia-siakan para ulama. Mereka kumpulkan semuanya dan mereka kodifikasikan dalam berbagai literatur. Nah.. di sinilah ada buku khusus yang ditulis para ulama hadis, isinya mengumpulkan hadis-hadis tentang ciri dan sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baik dari sisi fisik maupun non fisik. Buku semacam ini diistilahkan dengan kitab Asy-Syama-il.
Ada beberapa karya ulama dalam bentuk Asy-Syama-il, di antaranya:
a. Asy-Syamail Al-Muhammadiyah, karya At-Turmudzi
b. Asy-Syamail Asy-Syarifah, karya As-Suyuthi
c. Al-Anwar fi Syamail An-Nabi Al-Mukhtar, karya Al-Baghawi
d. Syamail Ar-Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Ahmad bin Abdul Fatah Zawawi.
Di antara beberapa kitab di atas, kitab syamail yang paling terkenal dan banyak mendapatkan perhatian para ulama adalah kitab syamail karya Tirmidzi. Para ulama setelah beliau, ada yang meringkas dan ada yang memberi penjelasan.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Baca selengkapnya: http://www.konsultasisyariah.com/mimpi-bertemu-nabi-muhamad/#ixzz2DOZpMC8S
http://www.konsultasisyariah.com/mimpi-bertemu-nabi-muhamad/#axzz2DOK7uGXD
Saya juga mengalami bermimpi bertemu rasulullah, sampai 3 kali kalo gak salah. Mimpi yang kedua mirip mimpi saudara yang cerita barusan yaitu di saat kami shalat berjamaah dan dia rasulullah berkata “Cintailah Allah hanyalah Allah.”
Ya ku akui, aku sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sangat rindu kepada Allah dan rasul-Nya. Wahai pak ustadz yang Allah cintai, terangkanlah kepadaku apa arti mimpiku ini. Makasih.
NB : ini salah satu dr sekian mimpi2 yg lainnya.
Dari : Heru
Jawaban:
Mimpi Bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘alaa rasulillah, wa ba’duada beberapa catatan penting terkait mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Pertama,
bahwa seseorang mungkin untuk mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena setan tidak mampu meniru wajah beliau dan menampakkan diri dalam mimpi dalam rupa beliau. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتخيل بي
“Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Hanya saja, penting untuk dicatat di sini, yang tidak mampu dilakukan setan adalah menyerupai wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamyang sebenarnya. Adapun menampakkan diri dengan wajah yang lain, bisa dilakukan oleh setan. Kemudian dia mengaku sebagai nabi atau orang yang melihatnya mengira bahwa dia nabi, padahal sejatinya setan.
Kedua,
ketika seseorang melihat wajah cerah, baju putih, dan manusia dengan ciri mengagumkan lainnya, bukan jaminan bahwa itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena yang dimaksud mimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah melihat beliau persis sebagaimana ciri fisik dan wajah beliau. Karena itu, jika ada orang yang merasa melihat Nabi dalam mimpi, perlu dicocokkan dengan ciri fisik dan wajah beliau sebagaimana yang disebutkan dalam hadis dan keterangan para sahabat.
Imam Bukahri menyebutkan keterangan Ibnu Sirin rahimahullah, ketika mengomentari hadis tentang mimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ibnu Sirin mengatakan,
إذا رآه في صورته
“Apabila dia benar-benar melihat wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shahih Bukhari, setelah hadis no. 6592).
- Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, “Diriwayatkan dari Ayyub, beliau menceritakan, Jika ada orang yang bercerita kepada Muhammad bin Sirrin bahwa dirinya mimpi bertemu Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Ibnu Sirrin meminta kepada orang ini untuk menceritakan ciri orang yang dia lihat dalam mimpi itu. Jika orang ini menyampaikan ciri-ciri fisik yang tidak beliau kenal, beliau mengatakan, “Kamu tidak melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Ibnu Hajar menyatakan, “Sanad riwayat ini shahih. Kemudian beliau membawakan riwayat yang lain, bahwa Kulaib (seorang tabi’in) pernah berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi. Ibnu Abbas berkata, “Ceritakan kepadaku (orang yang kamu lihat).” Kulaib mengatakan, “Saya teringat Hasan bin Ali bin Abi Thalib, kemudian saya sampaikan, beliau mirip Hasan bin Ali.” Lalu Ibnu Abbas menegaskan, “Berarti, kamu memang melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sanadnya jayyid. (Fathul Bari, 12:383 – 384). Disadur dari : Fatawa Islam, tanya jawab, no. 23367
bagaimana caranya agar bisa mengenal ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar tidak ditipu setan?
Tidak ada cara lain untuk bisa mengetahui ciri fisik beliau, selain dengan membaca hadis-hadis dan keterangan sahabat yang menceritakan ciri-ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang kita pahami, tidak ada manusia yang catatan sejarahnya paling lengkap, melebihi sejarah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini bagian dari jasa besar para sahabat yang menceritakan segala sesuatu terkait beliau. Bahkan sampai bentuk rambut, gerakan jenggot, perkiraan jumlah uban, tinggi badan, postur tubuh, cara jalan, dan seterusnya.
Dengan rahmat dan karunia Allah, warisan pengetahuan semacam ini tidak disia-siakan para ulama. Mereka kumpulkan semuanya dan mereka kodifikasikan dalam berbagai literatur. Nah.. di sinilah ada buku khusus yang ditulis para ulama hadis, isinya mengumpulkan hadis-hadis tentang ciri dan sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baik dari sisi fisik maupun non fisik. Buku semacam ini diistilahkan dengan kitab Asy-Syama-il.
Ada beberapa karya ulama dalam bentuk Asy-Syama-il, di antaranya:
a. Asy-Syamail Al-Muhammadiyah, karya At-Turmudzi
b. Asy-Syamail Asy-Syarifah, karya As-Suyuthi
c. Al-Anwar fi Syamail An-Nabi Al-Mukhtar, karya Al-Baghawi
d. Syamail Ar-Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Ahmad bin Abdul Fatah Zawawi.
Di antara beberapa kitab di atas, kitab syamail yang paling terkenal dan banyak mendapatkan perhatian para ulama adalah kitab syamail karya Tirmidzi. Para ulama setelah beliau, ada yang meringkas dan ada yang memberi penjelasan.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Baca selengkapnya: http://www.konsultasisyariah.com/mimpi-bertemu-nabi-muhamad/#ixzz2DOZpMC8S
http://www.konsultasisyariah.com/mimpi-bertemu-nabi-muhamad/#axzz2DOK7uGXD


 08.04
08.04
 Baru Belajar Sabar
Baru Belajar Sabar







 
 

1 komentar:
APA rahsia kamu mimpi rasul?
Posting Komentar